Optimalkan Penanggulangan Kemiskinan di NTT, Pemprov Rilis Dashboard Papadanke

Kupang

Optimalkan Penanggulangan Kemiskinan di NTT, Pemprov Rilis Dashboard Papadanke

Simon Selly - detikBali
Selasa, 12 Nov 2024 21:01 WIB
Ilustrasi kelaparan merajalela dan paceklik sebagai salah satu tanda sebelum munculnya Dajjal.
Ilustrasi kemiskinan. (Foto: Getty Images/ferrantraite)
Kupang -

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui Tim Padu Padan Data Kemiskinan Ekstrem (Papadanke) yang didukung oleh USAID ERAT (Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif, Efisien, dan Kuat), meluncurkan inovasi baru berupa dashboard padu padan data kemiskinan ekstrem.

Kepala Bappelitbangda NTT, Alfonsus Theodorus, menjelaskan bahwa peluncuran ini bertujuan untuk memperbaiki penargetan program penanggulangan kemiskinan ekstrem di NTT. Acara peluncuran ini berlangsung di Hotel Aston Kupang pada Selasa (12/11/2024).

Alfonsus menjelaskan Papadanke dibentuk oleh Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) NTT sejak tahun 2024 sebagai bagian dari Sekretariat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tim ini memiliki tugas khusus melakukan padu padan data guna mempercepat penanggulangan kemiskinan ekstrem (P3KE)," ujar Alfonsus.

Menurutnya, data yang dikumpulkan mencakup identifikasi penduduk miskin dan miskin ekstrem berdasarkan data by name by address (BNBA) serta data penerima manfaat dari sembilan program pemerintah provinsi, ditambah dengan beberapa basis data pendukung lainnya.

ADVERTISEMENT

Padu padan data ini kemudian disajikan dalam bentuk policy brief yang telah disampaikan kepada perangkat daerah terkait dalam sebuah lokakarya yang digelar di Kupang pada 31 Oktober 2024.

"Hasil dari policy brief ini memberikan rekomendasi mengenai panduan umum untuk perangkat daerah dalam menargetkan program penanggulangan kemiskinan ekstrem, dengan memanfaatkan data P3KE sebagai dasar kebijakan di tingkat provinsi," jelasnya.

Sebagai langkah lanjutan, Bapperida NTT mengembangkan dashboard Papadanke yang dapat diakses oleh seluruh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di NTT.

"Sepanjang tahun 2024, Bapperida NTT melalui tim Papadanke telah mengadakan berbagai pelatihan, lokakarya, serta analisis untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan dalam penanggulangan kemiskinan ekstrem," tambah Alfonsus.

Dashboard ini diharapkan dapat menjadi alat yang efektif untuk perencanaan, penganggaran, serta monitoring dan evaluasi program pengentasan kemiskinan di wilayah NTT, agar lebih tepat sasaran.

"Dengan adanya inovasi ini, kami berharap strategi penurunan angka kemiskinan di NTT dapat berjalan secara lebih efektif, tepat sasaran, dan berkelanjutan," ungkapnya.

Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam memperkuat tata kelola data kemiskinan di NTT, dengan harapan dapat menjadi dasar yang kuat bagi berbagai program penanganan kemiskinan yang akurat dan berkesinambungan. Di masa depan, NTT diharapkan dapat menjadi provinsi yang lebih maju dalam mengatasi tantangan kemiskinan ekstrem.




(dpw/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads