Pemerintah Siapkan 1.100 Rumah untuk Korban Erupsi Lewotobi Laki-laki

Pemerintah Siapkan 1.100 Rumah untuk Korban Erupsi Lewotobi Laki-laki

Sui Suadnyana - detikBali
Selasa, 12 Nov 2024 11:38 WIB
Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, dalam konferensi pers percepatan penanggulangan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Selasa (12/11/2024). (Youtube BPNP TV)
Foto: Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, dalam konferensi pers percepatan penanggulangan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Selasa (12/11/2024). (Youtube BPNP TV)
Jakarta -

Pemerintah menyiapkan sebanyak 1.100 rumah untuk korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kepastian itu dikonfirmasi Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait.

"Kami rumah yang siap 1.100, keadaan baik, yang sudah ready, yang akan segera jalan, kira kira delapan hari atau sembilan hari kami perkirakan bisa sampai di lokasi," kata Maruarar Sirait saat konferensi pers percepatan penanggulangan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dikutip dari siaran BNPB TV, Selasa (12/11/2024).

Maruarar Sirait mengungkapkan bantuan rumah nantinya akan ada tahapan verifikasi dari Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid. Sebab, tanah yang dipakai untuk mendirikan rumah harus clear and clean.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, beberapa aspek juga diperhatikan untuk pembangunan rumah korban letusan Gunung Lewotobi Laki-laki. Salah satunya, yakni lokasinya dipertimbangkan agar tidak jauh dari lokasi tempat masyarakat bekerja.

"Karena kebanyakan petani, kami pertimbanghkan titiknya harus juga jangan terlalu jauh dari tempat bekerja, tetapi juga aman. Jadi variabel-variabel itu, antara rumah dan tempat bekerja juga dari titik lokasi yang aman itu menjadi pertimbangan kami," ungkap Maruarar.

ADVERTISEMENT

Terkait anggaran, Maruarar mengungkapkan sudah ada sistem yang baku terkait kebencanaan. Pihak-pihak swasta juga siap untuk bergotong royong.

"Jadi kami sudah ada pola yang baku dan keuangan sudah disiapkan dari negara, bahkan pihak-pihak swasta juga. Semangat gotong royong juga kuat terasa. Nanti sumber (anggaran) itu pasti ada dari APBN, ada dari APBD, tetapi juga pihak-pihak swasta. Jadi semangat gotong royong sudah semangat dalam negara kita," klaim Maruarar.

Adapun nominal bantuan yang diberikan adalah sebesar Rp 60 juta bagi rumah korban yang mengalami rusak berat. Namun, Maruarar tidak memerinci nominal rumah yang mengalami kerusakan sedang dan ringan.




(iws/gsp)

Hide Ads