Erupsi Luar Biasa Gunung Lewotobi, Banyak Lubang Menganga di Permukiman

Flores Timur

Erupsi Luar Biasa Gunung Lewotobi, Banyak Lubang Menganga di Permukiman

Daniel Pekuwali - detikBali
Kamis, 07 Nov 2024 10:36 WIB
Lubang besar akibat letusan Gunung Lewotobi, Flores Timur, Senin (4/11/2024). (Yurgo Purab/detikBali)
Lubang besar akibat letusan Gunung Lewotobi, Flores Timur, Senin (4/11/2024). (Yurgo Purab/detikBali)
Flores Timur -

Lontaran batu pijar erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki membentuk banyak lubang menganga di permukiman warga di Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, NTT. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut erupsi pada 3 November lalu itu sebagai sesuatu yang tak biasa.

"Kami kemarin melihat lokasi dari lubang-lubang akibat jatuhan batu pijar," kata Kepala PVMBG Hadi Wijaya dalam konferensi pers di Flores Timur, Kamis (7/11/2024).

Hadi menyebut erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki empat hari lalu adalah erupsi yang luar biasa. Jenis erupsinya eksplosif yang melontarkan batu-batu pijar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Batu-batu ini yang kemudian terlontar jauh hingga ke permukiman, menimpa rumah warga, dan membentuk lubang-lubang besar di ladang, jalan, dan halaman rumah warga.

"Ada lubang dengan diameter 14 meter dengan kedalaman 4 meter. Bahkan di sekolah, ada yang diameternya mencapai 15 meter, kedalaman 5 meter," ungkap Hadi.

ADVERTISEMENT

Hadi mengungkapkan gedung satu sekolah di sana ambruk bukan karena tak kuat menahan tumpukan abu vulkanik, tetapi karena tertimpa batu pijar. "Ini sebuah fenomena dan karakterikstik yang tak biasa dari erupsi-erupsi gunung api yang terjadi," sebutnya.

PVMBG bersama BNPB dan pihak-pihak terkait telah meninjau ke lapangan untuk memetakan batu pijar lontaran Gunung Lewotobi Laki-laki. Pemetaan dilakukan untuk mitigasi awal jika suatu saat erupsi serupa terjadi.

Sejauh ini sembilan orang dilaporkan tewas akibat bencana itu. Enam orang tewas merupakan satu keluarga yang rumah mereka tertimpa batu pijar.

"Erupsi masih terus berlangsung dan tak bisa diprediksi sampai kapan," kata Kepala BNPB Suharyanto.




(dpw/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads