Program Lotim Berkembang Bantu Warga Tak Terjebak Utang Rentenir

Program Lotim Berkembang Bantu Warga Tak Terjebak Utang Rentenir

Edi Suryansyah - detikBali
Jumat, 18 Okt 2024 11:00 WIB
Acara talkshow Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) yang digelar di Taman Selong, Lombok Timur, Jumat (18/10/2024). (Edi Suryansyah)
Foto: Acara talkshow Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) yang digelar di Taman Selong, Lombok Timur, Jumat (18/10/2024). (Edi Suryansyah)
Lombok Timur -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur memiliki program Lombok Timur (Lotim) Berkembang yang telah diluncurkan sejak 2020. Penjabat (Pj) Lombok Timur Muhamad Juaini Taofik menjelaskan program tersebut dibuat untuk membantu masyarakat agar tak terjebak dalam utang rentenir.

Kata 'Berkembang' memiliki arti Berantas Rentenir Melalui Kredit Tanpa Bunga. Program ini dibuat untuk mempermudah masyarakat mendapatkan akses keuangan yang mudah dan suku bunga kecil.

"Program ini telah berjalan hampir 5 tahun sejak launching pertama pada 3 November 2020, telah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama peternak dan UMKM yang menjadi prioritas sasaran dari program ini," kata Juaini dalam talk show yang digelar pada kegiatan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) di Taman Selong, Lombok Timur, Jumat (18/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juaini menjelaskan peternak dan UMKM saat ini sudah mulai terbiasa berhubungan dengan perbankan. Masyarakat meminjam uang untuk modal beternak dan berusaha.

Juaini berujar melalui pembinaan dan pendampingan dengan pola kerja sama pembiayaan ini membuka mindset peternak dan UMKM untuk dapat memupuk modal sendiri bekerja sama dengan perbankan dalam mengembangkan usahanya.

"Sehingga para peternak dan UMKM yang dulu bergantung pada pemodal dan rentenir, dengan adanya intervensi pemerintah ini sudah dapat memiliki modal sendiri," imbuhnya.

Ia menjelaskan tidak jarang peternak dan UMKM mampu mandiri setelah mendapatkan subsidi bunga dari program Lotim Berkembang. Mereka berhubungan langsung dengan perbankan terkait peminjaman modal yang lebih besar untuk memperluas usahanya.

"Program ini juga sudah mendapatkan apresiasi melalui TPAKD AWARD 2021 sebagai Kabupaten Terbaik Tingkat Nasional dalam inovasi program pengembangan akses keuangan di sektor peternakan, yang diserahkan pada tanggal 16 Desember 2021 dalam Acara Rapat Kerja Nasional TPAKD di Jakarta," bebernya.

Juaini menjelaskan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan plafon kredit ternak sapi sebesar Rp 15 juta. Sedangkan untuk UMKM antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta dalam jangka waktu 1 tahun dengan bunga 0%.

"Seluruh suku bunganya itu ditanggung pemerintah daerah. Untuk tahun pertama saja dulu kami menggelontorkan anggaran sebesar Rp 297 juta untuk 994 orang. Kemudian plafon pinjaman Rp 14,8 miliar dan subsidi bunga sebesar Rp 893 juta," bebernya.

Sedangkan untuk 2021, nasabah KUR peternak ini meningkat drastis. Dari 994 orang menjadi 5.189 orang. Dengan jumlah itu, Pemda Lombok Timur harus mengeluarkan anggaran sebesar Rp 4,66 miliar dan Rp 1,55 miliar untuk asuransinya.

"Kemudian pada 2022 awal, nasabah program ini sebanyak 940 orang dengan total pinjaman sebesar Rp 14,1 miliar, subsidi bunga yang disediakan sebesar Rp 846 juta dan anggaran asuransinya Rp 282 juta," imbuhnya.

Sedangkan untuk penyaluran pada UMKM, sejauh ini telah diakses sebanyak 6.938 pelaku UMKM dengan plafon pinjaman modal sebesar Rp 64,35 miliar dengan subsidi bunga Rp 2,09 miliar.

"Alhamdulillah memang program ini sangat berdampak bagi masyarakat kami di Lombok Timur. Dan saat ini kami masih berupaya agar program ini dapat diteruskan," bebernya.




(nor/gsp)

Hide Ads