Warga tujuh desa di lereng Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendapat bantuan Rp 800 juta melalui program stimulan perumahan swadaya. Santunan itu untuk perbaikan 2.336 rumah warga yang terdampak erupsi gunung api tersebut.
"Dana Rp 800 juta disalurkan melalui program stimulan perumahan swadaya. Nanti kami fokus perbaikan atap," kata Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Flores Timur, Eduard J Fernandez kepada detikBali, Jumat (4/10/2024).
Eduard menyebut semua dokumen sudah rampung dan bantuan bisa direalisasikan minggu depan. "Pokoknya dalam bulan ini kami upayakan masyarakat bisa terbantu," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eduard mengatakan jumlah dana Rp 800 juta akan diberikan kepada masyarakat dalam bentuk barang. Namun berapa jumlah barang akan diterima warga akan dihitung terlebih dahulu oleh pejabat pembuat komitmen (PPK).
"Beri barang. Nanti setelah dihitung PPK dulu," katanya.
Sebelumnya, sebanyak 2.336 rumah warga di Kabupaten Flores Timur rusak akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Hampir setiap hari abu vulkanik gunung kembar di NTT itu berjatuhan ke pemukiman warga.
Ribuan rumah warga yang rusak itu berada di tujuh desa, yakni Desa Klantanlo sebanyak 237 rumah, Desa Hokeng Jaya (311), Desa Nawokote (334), Desa Boru (687), Desa Pululera (337), Desa Boru Kedang (296), Desa Dulipali (164). Dese-desa tersebut tersebar di dua kecamatan, yaitu Wulanggitang dan Ile Bura.
Desa paling terdampak di Kecamatan Wulanggitang adalah Desa Pululera, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Boru Kedang dengan jumlah penduduk mencapai 9.415 jiwa. Sementara, desa paling terdampak di Kecamatan Ile Bura di antaranya Desa Dulipali dan Nobo yang dihuni oleh 2.483 penduduk.
(nor/nor)