Fenomena tanah retak kembali muncul di Dusun Muku, Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Fenomena ini pernah terjadi hingga menyebabkan beberapa unit rumah warga rusak parah pada 2023.
"Iya betul (ada muncul fenomena tanah retak di Dusun Muku)," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Isyrah, kepada detikBali, Sabtu, (14/9/2024).
Lebih lanjut Isyrah menuturkan retaknya tanah itu diketahui sore tadi. Lokasinya tepat di lahan tambak garam milik warga yang bernama Ajril Usman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jaraknya kurang lebih 200 meter sebelah timur jalan raya lintas Bima-Sumbawa," tutur Isyrah.
Ia menyebutkan panjang keretakan tanah sekitar 30 meter, dengan lebar antara 2-3 sentimeter (cm). Sementara kedalamannya sekitar 20 sampai 25 cm.
"Soal ini akan kami telusuri. Selasa nanti akan kami turunkan tim," ujarnya.
Isyrah mengungkapkan fenomena serupa pernah terjadi di Dusun Muku pada 2023. Bahkan fenomena itu menyebabkan beberapa rumah warga rusak parah.
"Tahun 2023 lalu ada fenomena seperti ini hingga membuat beberapa rumah warga rusak," tuturnya.
Hasil penelitian dan kajian dari tim Pusat Vulkanologi dan Migitasi Bencana Geologi (PVMBG) yang turun kala itu, penyebab keretakan tanah akibat aktivitas tambang galian C di sekitar dusun setempat dan gempa bumi.
(dpw/iws)