Alasan Tito Tunjuk Andriko Susanto Jadi Pj Gubernur NTT: Netral di Pilkada

Round Up

Alasan Tito Tunjuk Andriko Susanto Jadi Pj Gubernur NTT: Netral di Pilkada

Tim detikBali - detikBali
Sabtu, 07 Sep 2024 09:33 WIB
Mendagri Tito Karnavian
Mendagri Tito Karnavian. (Foto: Firda Cynthia/detikcom)
Kupang -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian telah melantik Andriko Noto Susanto sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 2024-2025. Andriko menggantikan Ayodhia GL Kalake yang masa jabatannya telah usai.

"Pak Andriko terpilih karena telah melalui mekanisme yang ada, termasuk tim ahli yang langsung dipimpin Bapak Presiden kemudian terpilih Pak Andriko Noto Susanto," ujar Tito dilansir dari YouTube Biro Administrasi Pimpinan Daerah Provinsi NTT, Jumat (6/9/2024).

Andriko Susanto dilantik di Jakarta, Jumat kemarin. Sementara Ayodhia kini dipercaya menjadi Duta Besar Indonesia di Kanada, setelah melepas jabatan Pj Gubernur NTT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terpilihnya Andriko Noto Susanto menjadi Pj Gubernur NTT didasari banyak pertimbangan. Salah satunya untuk menjaga netralitas menjelang Pilkada serentak Tahun 2024.

"Banyak pertimbangan, salah satunya adalah kalau tidak ada pilkada memang bagus diambil dari putra lokal, karena bisa langsung menguasai dan cepat membangun hubungan dengan masyarakat setempat serta tugas utamanya ialah mempercepat pembangunan-pembangunan di daerah," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Tito, memang lebih efektif bila putra daerah yang menjadi penjabat karena lebih mengetahui permasalahan di daerah. Namun, dengan diselenggarakan pilkada serentak, dia menilai akan lebih netral bila NTT bukan dipimpin putra daerah.

"Namun kalau daerah yang akan menghadapi pilkada sesuai pengalaman kami pro dan kontraknya tinggi bisa terbawa arus psikologi keluarga, suku, dan lain-lain sehingga bisa netral," ujarnya.

Tito meyakini Andriko yang lahir Ponorogo, Jawa Timur, dan bersuku Jawa, mampu memimpin NTT. Salah satu alasannya, Andriko pernah dibesarkan di Ambon, Maluku, yang menjadi bagian dari wilayah timur Indonesia.

"Pak Andriko lahir di Ponorogo tapi besar di Ambon, tugas utama beliau mendukung pelaksanaan pilkada," ujar Tito.




(dpw/gsp)

Hide Ads