Polisi Periksa Nakhoda-Manajer Speedboat Meledak di Labuan Bajo

Polisi Periksa Nakhoda-Manajer Speedboat Meledak di Labuan Bajo

Amborius Ardin - detikBali
Rabu, 04 Sep 2024 12:16 WIB
Kondisi speed boat Ocean Queen yang meledak di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT),Β Jumat (30/8/2024) malam. (Foto: Istimewa)
Foto: Kondisi speed boat Ocean Queen yang meledak di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT),Β Jumat (30/8/2024) malam. (Foto: Istimewa)
Manggarai Barat -

Penyidik Satuan Polairud Polres Manggarai Barat memeriksa nakhoda dan manajer kapal cepat (speedboat) Ocean Queen yang meledak saat berlabuh di perairan Pulau Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Keduanya diperiksa sebagai saksi insiden speedboat yang meledak terbelah dua tersebut.

"Periksa dua orang saksi yakni seorang nakhoda dan manajer speedboat Ocean Queen," kata Kasat Polairud Polairud Polres Manggarai Barat AKP I Wayan Merta, Rabu (4/9/2024).

Merta mengatakan proses penyelidikan akan terus berlanjut untuk mengumpulkan data melalui keterangan saksi. Penyidik juga akan meminta keterangan langsung dari korban terkait peristiwa ledakan speedboat yang berukuran 16 gross tonnage (GT) itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan meminta kesaksian korban, namun untuk sementara korban belum bisa dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan medis di rumah sakit," kata Merta.

Ia mengatakan speedboat itu meledak pada 30 Agustus 2024 malam. Speedboat itu berlabuh di perairan di belakang hotel Meruorah Labuan Bajo.

ADVERTISEMENT

"Ledakan itu menyebabkan speedboat mengalami kerusakan yang cukup parah hingga mengakibatkan bangunan atas terpental dan jatuh ke bagian samping kapal yang mengakibatkan kapal miring dan tenggelam pada kedalaman 5-6 meter," kata Merta.

Ledakan speedboat itu menyebabkan satu anak buah kapal (ABK) mengalami luka bakar serius. Korban masih menjalani perawatan di Rumah Sakit di Labuan Bajo.

"Satu orang ABK mengalami luka bakar sekitar 20 persen," ujar Merta. Adapun kerugian materialnya diperkirakan mencapai Rp 5 Miliar.

Seusai kejadian, kata dia, Unit Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) dan Unit Jibom Detasemen Gegana Brimob Labuan Bajo dikerahkan untuk mengindentifikasi adanya bahan peledak. Hasilnya nihil.

Dugaan sementara ledakan speedboat itu akibat tersulut api rokok. Sebab, genset dan mesin speedboat saat kejadian dalam kondisi mati.

"Tidak ada kepulan asap dalam ledakan itu. Dugaan awal penyebab adalah akumulasi uap mudah terbakar yang kemungkinan dipicu oleh rokok," kata Merta.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads