Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat akan membentuk satuan tugas (satgas) untuk menangani kecelakaan kapal wisata di Labuan Bajo. Hal ini menyusul tingginya angka kecelakaan kapal di wilayah Taman Nasional Komodo itu.
Rencana pembentukan satgas itu akan dibahas besok. Pemkab Manggarai Barat telah mengundang Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 3 Labuan Bajo, Basarnas, Polairud, Polres Manggarai Barat dan instansi terkait lainnya untuk membahas rencana pembentukan Satgas tersebut. Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemkab Manggarai Barat juga dilibatkan dalam pembahasan pembentukan satgas tersebut
"Senin kami rapat, undangan sudah keluar, saya pimpin sendiri. Kami undang berbagai pihak terkait," kata Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng, Minggu (4/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Weng mengatakan rencana pembentukan satgas itu bisa terwujud jika instansi yang diundang dalam rapat tersebut menyetujuinya. Pemkab tak boleh mengambil keputusan sepihak pembentukan Satgas tersebut. Menurut dia, kecelakaan kapal wisata yang sering terjadi perlu disikapi dengan kerja kolaborasi lintas sektor.
"Kalau memang dianggap perlu bentuk Satgas, kita bentuk tergantung hasil rapat. Pemda ajukan gagasan. Nanti Satgas misal orang Pemda mesti melibatkan instansi. Kita bahas bersama. Mereka setuju kita buat SK lalu melibatkan mereka," ujar Weng.
Ia berharap tak ada lagi kecelakaan kapal wisata di perairan Labuan Bajo dan sekitarnya. Kecepatan kapal wisata merugikan Pemerintah Daerah dan bisa merusak citra pariwisata Labuan Bajo. Wisatawan menjadi tak nyaman kala berkunjung ke Labuan Bajo.
"Kami berharap jangan ada kecelakaan lagi. Kecelakaan ini sangat merugikan Pemda. Orang baca berita, orang yang mau datang ke sini tidak nyaman. Pemda punya tugas daerah ini tetap aman, nyaman, selamat," tandas Weng.
Diketahui kecelakaan kapal wisata terus terjadi setiap tahun di perairan Labuan Bajo hingga Taman Nasional Komodo dan sekitarnya dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan ada korban yang meninggal dunia. Terbaru kapal cepat (speedboat) Refviero terbalik di perairan Taman Nasional Komodo pada 1 Agustus 2024.
Speedboat itu mengangkut 16 wisatawan. Mereka terdiri atas 12 wisatawan mancanegara (wisman) dan empat wisatawan nusantara (wisnus). Satu orang di antara mereka adalah anak-anak. Speedboat itu dalam perjalanan ke Pulau Komodo. Kecelakaan speedboat itu akibat arus kuat di lokasi kejadian.
Semua penumpang dan kru berhasil dievakuasi dengan selamat oleh kapal wisata lain yang melintas di dekat lokasi kejadian. Tak ada yang terluka dalam insiden itu.
(dpw/dpw)