Tak Sanggup Beli Bus Sekolah, Pemkot Mataram Manfaatkan Bemo Kuning

Tak Sanggup Beli Bus Sekolah, Pemkot Mataram Manfaatkan Bemo Kuning

Nathea Citra - detikBali
Senin, 12 Agu 2024 15:58 WIB
Sejumlah siswa SMP di Kota MataramΒ antusias memanfaatkan bus sekolah. (Foto: Istimewa)
Sejumlah siswa SMP di Kota MataramΒ antusias memanfaatkan bus sekolah. (Foto: Istimewa)
Mataram -

Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram akan menggandeng beberapa angkutan umum, seperti bemo kuning, untuk melayani antar jemput para siswa sekolah menengah pertama (SMP). Musababnya, Pemkot Mataram belum sanggup menambah armada bus sekolah.

"Kami akan libatkan sekitar 10 bemo kuning untuk antar jemput anak sekolah. Kami akan sebar di antara SMP 12, SMP 7, dan beberapa sekolah lainnya. Rencananya kami mulai program ini pada Oktober mendatang," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mataram Zulkarwin kepada detikBali, Senin (12/8/2024).

Pemanfaatan bemo kuning sebagai alternatif antar jemput anak sekolah ini dirancang memakan anggaran Rp 50 juta untuk tiga bulan pertama. Menurutnya, jika antusias siswa tinggi, Pemkot Mataram akan menambah bemo kuning pada tahun depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami lihat dulu animonya bagus atau tidak. Kalau bagus, tentu pada 2025 kami akan anggarkan lagi untuk penambahan (bemo kuning)," imbuhnya.

Saat ini, Pemkot Mataram hanya memiliki satu unit bus sekolah untuk layanan antar jemput siswa SMP di Mataram. Zulkarwin mengatakan antusiasme pelajar di Mataram yang menggunakan layanan bus sekolah tersebut sangat tinggi.

"Satu bus sekolah bisa angkut siswa paling tinggi 20 orang. Tapi kami batasi sampai 18 orang agar pelajar aman dan nyaman saat di dalam bus," tutur dia.

Bus sekolah tersebut melayani penjemputan siswa dari beberapa sekolah. Salah satunya, SMPN 6 Mataram. "Untuk di SMPN 6 Mataram, bus sekolah punya kapasitas 17 orang, dengan dua kali rit," sambungnya.

Zulkarwin menyebutkan penambahan armada bus sekolah sudah sempat direncanakan. Menurutnya, perlu dua bus sekolah lagi untuk untuk melayani angkutan pelajar di Mataram.

Ia menuturkan harga satu bus sekolah ukuran sedang berkisar antara Rp 600 juta hingga Rp 700 juta. "Kalau (penganggaran) untuk tahun ini sepertinya tidak bisa. Pada 2025 pun kami masih coba," pungkasnya.




(iws/gsp)

Hide Ads