Hujan lebat mengguyur wilayah Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam dua hari terakhir. Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Patricia Christin Seran mengatakan hujan yang turun pada musim kemarau itu disebabkan oleh Gelombang Rossby.
"Hujan yang turun di musim kemarau seringkali disebabkan oleh fenomena gelombang atmosfer. Saat ini gelombang atmosfer yang sedang aktif di wilayah NTT adalah Gelombang Rossby," tutur Maria, Rabu (31/7/2024).
Maria menjelaskan Gelombang Rossby adalah pola gelombang besar di atmosfer yang memiliki dampak signifikan terhadap cuaca di berbagai belahan dunia. Gelombang ini terbentuk akibat rotasi bumi yang mempengaruhi arus udara di atmosfer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gelombang Rossby, dia melanjutkan, bergerak dari timur ke barat dan dapat mengubah aliran udara. Fenomena ini menyebabkan pergeseran dalam pola cuaca.
"Gelombang Rossby ini memiliki karakteristik membawa masa udara yang bersifat basah sehingga sebuah wilayah sering dilanda kondisi hujan atau mendung. Selain itu, Gelombang Rossby Ekuator juga dapat menimbulkan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, meskipun sedang berada pada musim kemarau," jelas Maria.
Fenomena ini, dia melanjutkan, bisa berlangsung selama 7-10 hari di wilayah Indonesia, tergantung pada kecepatan pergerakan gelombang dan kondisi atmosfer lainnya. Untuk wilayah Manggarai Barat dan sekitarnya, kondisi ini diperkirakan masih berlangsung hingga 2 Agustus mendatang.
"Kami mengimbau masyarakat di Manggarai Barat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan deras yang dapat menyebabkan banjir lokal atau longsor," kata Maria.
Meski begitu, Maria mengatakan masyarakat juga dapat memanfaatkan air hujan untuk keperluan sehari-hari atau pertanian. "Curah hujan yang tidak biasa ini dapat membantu mengatasi kekurangan air," tandas dia.
(iws/hsa)