Sementara di Sikka, NTT, seorang pria tega memerkosa anak kandungnya yang masih berusia 13 tahun. Akibat aksi bejatnya itu, anaknya hamil.
Kemudian ada seorang aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Koperasi dan Usaha, Kecil, Menengah (UKM) Lombok Tengah, berinisial Z dan pecatan polisi berinisial SW ditangkap polisi. Mereka berkomplot menjadi pengedar sabu.
Tiga berita dari Nusa Tenggara (Nusra) tersebut di atas menjadi berita terpoluler detikBali dalam sepekan dari Nusra Sepekan. Berita-berita tersebut kami rangkum bersama berita terpopuler lainnya.
Belasan Pengedar Sabu Ditangkap di Bima
Polres Bima Kota, Nusa Tenggara Barat (NTB), menangkap 11 orang terkait peredaran sabu-sabu. Dari tangan mereka, polisi menyita barang bukti sabu sebanyak 24,13 gram.
Kapolres Bima Kota, AKBP Yudha Pranata, mengatakan belasan tersangka yang ditangkap merupakan hasil Operasi Antik Rinjani 2024 yang digelar selama 14 hari, mulai 11 sampai dengan 24 Juli 2024.
"Sebanyak 11 orang yang ditangkap ini, tiga di antaranya bandar yang menjadi target operasi (TO) dan delapan orang pengedar atau non-TO," kata Yudha dalam konferensi pers di lobi Mapolres Bima Kota, Kamis, (25/7/2024).
Yudha mengungkapkan dari tangan 11 orang yang ditangkap dan seorang di antaranya perempuan itu, polisi berhasil menyita sebanyak 24,13 gram sabu. Kemudian, uang tunai Rp 2,4 juta dan satu motor.
"Selain itu, juga menyita barang bukti berupa alat isap (bong), timbangan, plastik klip kosong, serta sejumlah barang bukti terkait lainnya," ungkapnya.
Yudha menambahkan saat ini 11 orang itu sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka juga telah menjalani tes urine, dan semuanya dinyatakan positif menggunakan narkoba.
"Para tersangka dijerat dengan Undang-Undang Narkotika Nomor 35 Tahun 2009, Pasal 114 ayat 1 dan 2, serta Pasal 112 ayat 1 dan 2, dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup dan hukuman mati, serta hukuman minimal 5 tahun penjara," pungkas Yudha.
ASN Berkomplot dengan Pecatan Polisi Jadi Pengedar Sabu
Seorang aparatur sipil negara (ASN) di Dinas Koperasi dan Usaha, Kecil, Menengah (UKM) Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), berinisial Z dan pecatan polisi berinisial SW ditangkap polisi. Mereka berkomplot menjadi pengedar sabu.
"Mereka (SW dan Z) ini satu jaringan. Jadi posisi SW di atas posisi daripada Z," kata Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda NTB Kombes Deddy Supriadi seusai konferensi pers di Mapolda NTB, Kamis (25/7/2024).
Kedua pria yang sama-sama berasal dari Kecamatan Praya, Lombok Tengah, itu dibekuk bersamaan. Mereka ditangkap di kediaman Z pada Jumat (12/7/2024) pukul 16.53 Wita.
Deddy mengungkapkan Z dan SW kerap mengedarkan sabu kepada para pelanggan dengan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 100 ribu per gram. Sabu yang dikuasai Z kerap diambil dari SW.
SW dan Z mempunyai peran masing-masing dalam menjalankan aksinya. Khusus Z, dia kerap mengedarkan sabu kepada pelanggan dengan diberikan nama samaran di wilayah Kecamatan Praya, Lombok Tengah. "Itu berdasarkan hasil pemeriksaan handphone tersangka," kata Deddy.
Penyidik Ditresnarkoba Polda NTB masih mendalami ada atau tidak pelanggan dari kalangan sesama ASN. Hal itu mengacu pada nama-nama pelanggan di dalam telepon seluler Z. "Sementara hasil penyidikan kami Z masih aktif berdinas," terang Deddy.
Ayah Perkosa Anak 13 Tahun hingga Hamil
Pelajar asal Kecamatan Koting, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), berinisial MOS, diperkosa ayahnya berinisial MP (35) hingga hamil. MP memerkosa putri kandungnya yang berusia 13 tahun itu di rumah mereka pada Jumat (15/3/2024) sekitar pukul 03.00 Wita.
Kasi Humas Polres Sikka, AKP Susanto, menerangkan MOS awalnya tidur nyenyak di dalam kamarnya. MP kemudian masuk dan langsung memerkosa MOS.
"Korban dalam keadaan nyenyak dan saat korban sadar, dia merasa kesakitan dan melihat MP dalam posisi menindih korban dan melakukan hubungan badan," kata Susanto kepada detikBali, Selasa (23/7/2024).
Susanto mengatakan MP langsung berhenti melakukan pemerkosaan saat MOS sadar. MP kemudian kembali memakaikan celana MOS dan mengenakan celananya.
MP kemudian dilaporkan ke polisi seusai tindakan bejatnya diketahui keluarga. Namun, MP malah menghilang dari rumah sejak tiga hari lalu. Dia kemudian dicari keluarga serta warga sekitar.
Setelah ditelusuri, polisi mendapat informasi pelaku berada di rumah kerabatnya, AB, di Kecamatan Nita, Sikka. Polisi lalu menangkap MP pada Senin (22/7/2024) sekitar pukul 15.00 Wita. MP kini ditahan di Mapolres Sikka.
Tabrakan Mobil Eks Presiden Timor Leste dengan Truk TNI di NTT
Mantan Presiden Timor Leste Taur Matan Ruak mengalami kecelakaan di ruas Jalan Sesekoe, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Mobil yang ditumpangi Taur Matan Ruak bertabrakan dengan truk TNI Yonif/Raider 744/SYB, Senin (22/7/2024).
"Ya betul ada informasi itu," kata Kapendam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana kepada detikBali, Kamis (25/7/2024).
Agung mengatakan insiden itu kini sudah diselesaikan dengan kekeluargaan. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Taur Matan Ruak dan ajudannya yang saat itu mengendarai mobil dalam keadaan baik.
"Komandan Yonif menyampaikan bertanggung jawab atas kecelakaan yang terjadi untuk memperbaiki kerusakan mobil. Diselesaikan antara Komandan Yonif dengan pihak Timor Leste dengan surat pernyataan," kata Agung.
Agung mengatakan kecelakaan itu terjadi Senin (22/7/2024), pukul 10.30 Wita. Truk Yonif dari Kodam IX/Udayana saat itu sedang dalam perjalanan mengambil beras ke gudang Bulog di Atapupu.
Dalam perjalanan, terlihat ada truk tronton yang terparkir di sisi kiri jalan. Walhasil, truk Yonif tersebut menghindar ke sisi kanan jalan. Hanya saja, dari arah yang berlawanan ada mobil yang ditumpangi Taur Matan Ruak. Tak pelak, truk Yonif dan mobil Taur Matan Ruak bertabrakan.
"Karena terdapat kendaraan tronton yang parkir, ganti ban. Sopir tentara itu menghindari kendaraan yg sedang parkir sehingga banting setir ke kanan. Menyenggol kendaraan (mobil Taur Matan Ruak) yang lawan arah. Kendaraan itu rombongan dari Timor Leste," jelasnya.
Agung mengatakan, truk Yonif mengalami kerusakan lampu sein bagian kanan. Mobil yang ditimpangi eks presiden Timor Leste itu juga mengalami kerusakan yang sama.
"Kerugian materi, pecah lampu sein bagian depan kanan (truk Yonif dan mobil eks presiden Timor Leste). Rombongan mereka (Timor Leste) juga mengalami penyok bagian kanan. Setelah mediasi antara Danyon (Komandan Yonif) dan pihak Timor Leste di kantor Konsulat Jenderal Timor Leste di El Tari, Kupang," beber Agung.
(dpw/dpw)