DISCLAIMER: Informasi berikut tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.
Seorang remaja pria berinisial DM (15) meninggal dunia dengan luka bakar parah, Minggu (23/6/2024). DM menjalani perawatan hampir dua hari setelah nekat membakar dirinya sendiri sekitar pukul 20.00 Wita, Jumat (21/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Remaja asal Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyiram tubuhnya dengan Pertalite sebelum menyulut dengan korek. Motifnya diduga karena cemburu.
Kasi Humas Polres Lombok Tengah Iptu Lalu Brata Kusnadi peristiwa mengerikan itu terjadi di Bundaran Hotel Novotel Dusun Ujung Lauk, Desa Kuta, Kecamatan Pujut.
"Iya, kejadiannya pada Jumat malam di Bundaran Novotel itu," kata Brata kepada detikBali, Minggu (23/6/2024).
Brata membeberkan kejadian tersebut bermula pada saat DM meminta rekannya untuk membelikan bensin dengan alasan untuk membakar foto pacarnya. Namun, setelah temannya membawa Pertalite, bukannya membakar foto pacarnya, tetapi DM malah bakar diri.
"Korban punya masalah pribadi dengan pacarnya, cemburu. Begitu temannya datang bawakan bensin, korban langsung mengambil dan menyiram badannya lalu menyalakan korek dan membakar dirinya," urai Brata.
Setelah membakar diri, DM kemudian dilarikan ke Puskesmas Kuta. Lantaran kondisinya yang parah, DM dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Mandalika, Desa Sengkol, Lombok Tengah.
Dari RS Mandalika, DM kembali dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi NTB. Di sana, DM meninggal dunia sekitar pukul 03.00 Wita, Minggu.
"Minggu dini hari dinyatakan meninggal dunia. Jam 11.22 Wita jenazah tiba di rumah duka," ujar Brata.
Sejauh ini, Brata melanjutkan, keluarga DM tidak melaporkan peristiwa itu kepada polisi. "Pihak keluarga tidak melaporkan kejadian itu karena murni dari korban," pungkasnya.
(hsa/hsa)