Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Gita Ariadi bakal mengumpulkan bukti kehadiran sejumlah aparatur sipil negara (ASN) di acara deklarasi pasangan Zulkieflimansyah-Suhaili alias Abah Uhel sebagai calon gubernur dan wakil gubernur NTB. Dia meminta pihak yang mengetahui dugaan pelanggaran tersebut memberikan informasi kepadanya.
"Siapa? Sebut saja. Saya minta nama-namanya. Bagaimana kami mau sanksi belum ada data, bukti pendukung," kata Lalu Gita pada Selasa (11/6/2024).
Lalu Gita bakal mencatat nama-nama ASN yang kedapatan hadir dalam acara tersebut untuk kemudian dikaji apakah akan diberikan sanksi atau tidak.
"Kami akan telusuri, kumpulkan data. Kami lihat urgensinya (memberi sanksi atau tidak) ini tahapan apa dan lain-lain," bebernya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi yang lain, Lalu Gita mendorong Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menjalankan tugasnya ya jika ada ASN yang menghadiri acara deklarasi politik.
"Berarti Bawaslu sudah bekerja dengan tupoksinya (tugasnya). Kita dorong saja," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Bawaslu Lombok Tengah menemukan adanya dugaan pelanggaran netralitas ASN saat acara deklarasi pasangan Zul-Uhel di Lesehan 33 Praya, Sabtu (8/6/2024).
Ketua Bawaslu Lombok Tengah Lalu Faozan Hadi mengatakan temuan dugaan pelanggaran tersebut berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan oleh Panwascam Praya.
"Hasil pengawasan sudah ada. Kami temukan adanya keterlibatan ASN yang hadir secara aktif di sana," kata Faozan saat ditemui awak media di kantornya, Selasa (11/6/2024).
Menurut Faozan, pegawai ASN yang diduga melanggar tersebut disebut sangat aktif dalam acara. Sehingga ia menilai sikap yang bersangkutan sudah melanggar aturan.
"Dia hadir secara aktif, dia bahkan ikut naik ke panggung. Bahkan dia juga ikut bersalaman dengan banyak orang. Artinya dia ikut jadi bagian kegiatan itu," ujar Faozan.
Faozan membeberkan berdasarkan hasil tracing atau penelusuran, ASN yang diduga melanggar itu berinisial LMH. Dia merupakan guru di salah satu SMPN di Lombok Tengah.
Selain itu, pantauan detikBali, turut hadir mantan Kepala Bidang (Kabid) SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB inisial MI yang kini berstatus sebagai guru di Lombok Timur.
(dpw/dpw)