Banjir bandang menerjang Desa Ulupulu, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (6/6/2024) pagi. Banjir yang membawa batu dan lumpur itu merusak dua rumah warga di dekat sungai.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagekeo, Agustinus Pone, mengatakan banjir bandang itu dipicu hujan deras beberapa hari terakhir. Sebanyak 13 orang dari dua keluarga mengungsi ke rumah warga lain yang lebih aman.
"Terjadi luapan air begitu masif dari kali. Dua rumah rusak berat. Material batu dan tanah penuh dalam rumah," ungkap Agustinus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agustinus mengatakan tak ada korban luka maupun meninggal akibat banjir bandang tersebut. Penghuni rumah yang rusak berat diterjang banjir bandang sudah menyelamatkan diri terlebih. "Banjirnya pagi hari sehingga bisa cepat mengungsi," ujar Agustinus.
Kondisi dua rumah itu dipenuhi batu dan lumpur. Fasilitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) di rumah tersebut juga tak bisa digunakan lagi. Fasilitas lain di dalam rumah, seperti tempat tidur, kasur, dan perabot lainnya rusak.
Selain merusak dua rumah, banjir bandang juga menghanyutkan dua ekor babi dan menimbulkan kerusakan badan jalan akibat dihantam batu terbawa banjir. Batu-batu tersebut terbawa ke badan jalan karena tak bisa melewati gorong-gorong yang dipenuhi lumpur. "Rusak badan jalan, turun aspal sekitar 20 sentimeter," kata Agustinus.
Menurut Agustinus, material batu dan lumpur itu berasal dari sisa-sisa penambangan warga setempat di hulu sungai. Ketika hujan deras terus mengguyur daerah tersebut, aliran air di sungai tidak lagi teratur seperti biasanya. Batu dan lumpur terbawa aliran sungai hingga menerjang rumah-rumah warga.
Agustinus mengatakan BPBD Nagekeo bersama warga membersihkan rumah warga yang diterjang banjir tersebut. Namun, rumah tersebut belum bisa ditempati. Sementara material batu dan lumpur di jalan belum bisa dibersihkan. Pembersihan badan jalan rencananya menggunakan ekskavator.
(hsa/hsa)