Rencana untuk memasangkan Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi Djalillah (Zul-Rohmi) di Pilgub NTB 2024, kandas di tengah jalan. Rohmi lebih memilih menjadi calon gubernur dan menggandeng Musyafirin.
PKS kemudian mengungkap alasan di balik kandasnya rencana duet petahana itu. Ternyata, pasangan yang menang pada Pilgub 2018 itu sudah tak sepaham.
Ketua DPW PKS Nusa Tenggara Barat (NTB) Yek Agil mengatakan Rohmi tidak berdiri sendiri. Rohmi juga beririsan dengan sikap elite ormas-ormas Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI). NWDI diketuai adik Rohmi, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kandas Duet Zul-Rohmi di Pilgub NTB 2024 |
"Pada intinya, tidak ditemukan kesepahaman. Terutama di internal elite NWDI, itu informasi yang kami terima," kata Yek Agil, Selasa (28/5/2024).
Yek Agil mengungkapkan rapat internal DPW PKS NTB pada Senin (27/5/2024) siang telah menyepakati untuk tidak bersama Rohmi di Pilgub NTB 2024. Keputusan itu diambil berdasarkan sejumlah informasi yang beredar, terutama soal buntunya komunikasi dengan Rohmi. Selain itu, diperoleh informasi Rohmi telah menjalin komunikasi politik yang cukup dalam dengan Musyafirin.
Meski demikian, Yek Agil tak menampik pihaknya sebelumnya mempunyai keinginan kembali mengusung Zul-Rohmi di Pilgub NTB 2024. DPW PKS NTB melihat ada chemistry di pasangan Zul-Rohmi.
"Munculnya nama Rohmi karena memang sudah ada chemistry, sehingga untuk tahap kedua kami memang awalnya berharap terlaksana. Kami ingin program yang belum terlaksana di periode yang lalu bisa terwujud," terang Yek Agil.
Namun DPW PKS NTB juga telah mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi. DPW PKS NTB juga melakukan survei setiap bulan untuk melihat peta elektoral figur-figur lain.
"Kami sudah mengantisipasi segala kemungkinan. Saya buka saja, opsi tidak bersama Rohmi sudah kami siapkan sejak enam bulan sebelum masa jabatan Zul-Rohmi berakhir," terangnya.
PKS Langsung Dekati Golkar
Rencana memasangkan Zul dengan Rohmi batal di tengah jalan, PKS langsun bergerak untuk mencari kandidat lain untuk dipasangkan dengan Zul. Mengerucut satu nama, yakni Suhaili alias Abah Uhel, salah satu petinggi Golkar NTB.
PKS dan Golkar lantas mengadakan pertemuan, Selasa (28/5/2024) petang. Ketua DPW PKS NTB Yek Agil tak menampik pertemuannya dengan petinggi Golkar tak luput dari pembicaraan perihal potensi menduetkan Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024. "Banyak opsi yang kami bicarakan, tidak hanya Zul-Suhaili. Semua opsi kami terima," kata Yek Agil kepada awak media.
Yek Agil mengungkapkan, dari sejumlah hasil survei yang pihaknya terima, duet Zul-Uhel memiliki kans menang besar jika bersanding di Pilgub NTB 2024.
"Zul-Suhaili, Zul dengan yang lain juga berproses. Artinya surveinya dengan kami juga nyambung. Pada prinsipnya Golkar dengan PKS tadi sudah banyak kesepahaman menata NTB," bebernya.
Ketua DPD I Partai Golkar NTB Mohan Roliskana mengukap paket Zul-Suhaili bisa saja terwujud di Pilgub NTB 2024.
"Saya pikir itu bisa-bisa saja, sah-sah saja. Ini kan soal bagaimana kami melihat peluang. Peluang itu memungkinkan kami jadikan tolok ukur ketika penerimaan masyarakat tinggi. Itu memungkinkan saja. Kami memandangnya itu tidak ada hal yang tidak mungkin. Dalam politik selalu ada efek kejut, element of surprise kan biasa," terang Mohan.
(dpw/dpw)