Zakarias Tanu ditemukan tewas di sumur di belakang rumahnya di Desa Baas, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT). Pria berusia 65 tahun itu diduga terpeleset hingga terjatuh ke sumur sedalam enam meter.
"Saat ditemukan, korban menggunakan baju kaos berkerah warna biru tua dan celana pendek warna cokelat," ungkap Kapolsek Miomaffo Timur Ipda Aris Salama kepada detikBali, Minggu (19/5/2024).
Salama menjelaskan pria berusia 65 tahun itu sebelumnya dilaporkan hilang sejak Jumat (17/5/2024) sekitar pukul 15.00 Wita. Keluarga Zakarias sempat mencarinya, tetapi tak kunjung ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi hilangnya Zakarias pun mulai beredar di telinga masyarakat. Warga bernama Paulinus Fatin (69) ikut mencari Zakarias ke Desa Buk, Kecamatan Bikomi Utara, yang kerap didatangi pria lansia itu. Lantaran tak kunjung menemukannya, Paulinus memutuskan untuk pulang kembali ke rumahnya.
Paulinus lantas pergi ke sumur milik Zakarias yang berlokasi persis di belakang rumahnya. Betapa kagetnya Paulinus melihat adanya bayangan seperti tubuh manusia di dalam sumur.
Penasaran, Paulinus pun melaporkan hal itu kepada Kepala Desa Baas Andreas Tanu. Sejumlah warga setempat lantas berbondong-bondong mendekati sumur tersebut.
Seorang warga lalu mengambil kayu untuk mengecek sosok yang berada di dalam sumur. Setelah diperhatikan, ternyata ada tubuh manusia yang sudah mengapung di dalam sumur tersebut. Peristiwa itu lalu dilaporkan kepada polisi.
"Korban setiap hari aktivitasnya sebagai tukang batu, ditemukan tewas yang diduga terjatuh ke sumur dengan kedalamannya sekitar enam meter," imbuh Salama.
Tak lama kemudian, polisi mendatangi lokasi kejadian untuk mengevakuasi tubuh pria lansia tersebut. Polisi juga menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengangkut jenazah Zakarias ke rumah duka.
Kepada polisi, keluarga mengungkap Zakarias memiliki riwayat penyakit stroke sejak enam bulan terakhir. Keluarga juga menolak autopsi dan menerima kematian Zakarias sebagai sebuah bencana.
"Kami sempat bawa ke PKM (Puskesmas) Napan untuk divisum, tetapi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya," pungkas Salama.
(iws/iws)