Dua Warga Sikka Digigit Anjing Rabies, Stok VAR Kosong

Dua Warga Sikka Digigit Anjing Rabies, Stok VAR Kosong

Yufengki Bria - detikBali
Kamis, 16 Mei 2024 12:33 WIB
Kepala Dinas Pertanian Sikka Yohanes Emil Satriawan Sadipun saat diwawancarai detikBali di Kota Kupang, NTT, Kamis (16/5/2024). Foto:  (Yufengki Bria/detikBali).
Foto: Kepala Dinas Pertanian Sikka Yohanes Emil Satriawan Sadipun saat diwawancarai detikBali di Kota Kupang, NTT, Kamis (16/5/2024). (Yufengki Bria/detikBali).
Kupang - Dinas Pertanian Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), melaporkan dua warganya digigit anjing yang terinfeksi rabies. Dua korban itu adalah Yohanes Yuvensius Hoba (33) dan Antonio Rahuel Wigar Mere (5). Kedua korban hingga saat ini belum mendapatkan vaksin antirabies (VAR).

"Para korban belum mendapatkan VAR karena stok di sini sementara kosong tetapi penanganan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), itu sudah dilakukan," kata Kepala Dinas Pertanian Sikka Yohanes Emil Satriawan Sadipun saat diwawancarai detikBali di Kota Kupang, NTT, Kamis (16/5/2024).

Yohanes menjelaskan korban Yohanes Yuvensius Hoba yang beralamat di RT 04, RW 02, Dusun Kojalaka, Desa Nita Kloang, Kecamatan Nita, Sikka, itu digigit di bagian lehernya saat terjatuh karena diduga sedang mabuk setelah minuman keras (miras). Kejadian itu dialaminya pada pada Kamis (9/5/2024).

"Anjing yang menggigitnya berumur lima bulan dan belum divaksin," ungkap Yohanes.

Sedangkan, Antonio, warga RT 04, RW 01, Dusun Torinbao, Desa/Kecamatan Nita, digigit pada Selasa (14/5/2024) oleh anjing tetangganya di bagian dada sebelah kanan saat sedang bermain di halaman rumahnya.

Anjing yang menggigitnya berusia lima tahun dan sedang beranak tetapi sudah divaksin pada periode Mei 2023. "Makanya kami masih observasi selama 14 hari. Bila anjingnya tidak mati maka negatif terinfeksi rabies," jelasnya.

Yohanes menerangkan kondisi para korban saat ini belum menunjukan gejala apapun tetapi sudah dibawa ke Larantuka, Kabupaten Flores Timur (NTT) agar bisa mendapatkan VAR.

"Kalau sudah dibawa ke sana (Flores Timur) kami pastikan kondisinya baik, syukur-syukur segera ditangani dengan baik," imbuhnya.

Terkait stok vaksin untuk hewan penular rabies (HPR) stok yang baru masuk berjumlah 10.700 dosis. Karena stok sebelumnya didatangkan dari Kabupaten Ngada itu berjumlah sekitar 2.500 dosis.

"Kalau untuk pengadaan VAR dan SAR, itu dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan rekan-rekan di sana sudah berkoordinasi agar stoknya segera dikirim," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, jumlah korban gigitan anjing rabies di Kabupaten Sikka mencapai 905 orang. Data tersebut terhitung sejak Januari hingga pertengahan April 2024. Dari ratusan kasus gigitan anjing rabies itu, empat di antaranya meninggal dunia.

"Rata-rata para korban itu digigit oleh anjing peliharaan yang tidak dikandangkan maupun diikat," ungkap Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka Yohanes Emil Satriawan Sadipun kepada detikBali, Minggu (21/4/2024).


(hsa/hsa)

Hide Ads