Gempa bumi magnitudo (M) 5,2 (sebelumnya BMKG menyebut M 5,5) yang berpusat di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (14/5/2024), menyebabkan tiga bangunan semipermanen milik warga roboh. Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, NTB.
Kapolsek Tanjung AKP Remanto membeberkan tiga bangunan yang roboh antara lain, dapur milik Yodi Aprianto (25) di Dusun Karang Nangka, Desa Sokong dan warung milik Khadijah (62) di Dusun Nyangget, Desa Jenggala, Kecamatan Tanjung.
"Ada satu lagi di Desa Medana bangunan dapur milik Sulaiman (44) warga Dusun Jambianom, Desa Medana Kecamatan Tanjung roboh," ujar Remanto, Selasa malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Remanto mengatakan kerugian seluruhnya berkisar Rp 4 juta. Selain menyebabkan kerusakan bangunan, gempa yang berpusat di Selat Lombok, Lombok Barat, pada kedalaman 16 kilometer itu mengakibatkan seorang warga terluka.
"Ada satu korban luka robek yaitu Inaq Takanep (61) warga Dusun Medain, Desa Tegal Maja, Kecamatan Tanjung," kata Remanto.
Korban mengalami luka robek pada bagian kepala akibat tertimpa bata dari tembok yang roboh. Saat ini korban masih dirawat di Puskesmas Tanjung, Lombok Utara.
Diberitakan sebelumnya, Kepala BMKG Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi mengatakan gempa yang terasa di Sumbawa hingga Bali itu merupakan gempa tektonik.
Berdasarkan analisis BMKG lanjut Ardhi menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2 dengan episenter terletak pada koordinat 8,46° LS 116,05° BT, atau tepatnya berlokasi di Selat Lombok, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 16 km.
Gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar naik utara Lombok (Lombok Back Arc Thrusting). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
"Gempa berdampak dan dirasakan di Kota Mataram, Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa, Badung, Denpasar, Karangasem, Bangli dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah).
Satu Laporan Kerusakan di Karangasem
Gempa Lombok juga dirasakan hampir di seluruh wilayah di Kabupaten Karangasem. Tercatat, gempa menimbulkan kerusakan wantilan Banjar Adat Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem.
Perbekel Desa Bhuana Giri I Nengah Diarsa membeberkan getaran gempa yang cukup keras membuat sejumlah warga berhamburan keluar rumah. Selain bangunan wantilan, beberapa gamelan di sana juga rusak.
"Hanya hiasan pintu bagian atas wantilan yang terbuat dari batu alam roboh dan menimpa beberapa gamelan yang ada di bawahnya hingga mengalami kerusakan," kata Diarsa, Selasa (14/5/2024) malam.
Namun, dia belum bisa memastikan total kerugian akibat gempa. "Untuk kerugiannya belum bisa saya pastikan, nanti akan saya koordinasikan dengan pihak lainnya," ujar Diarsa.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa mengungkapkan getaran gempa terasa di seluruh wilayah Gumi Lahar -julukan Karangasem. Namun, baru ada satu laporan kerusakan akibat gempa, yakni di Desa Bhuana Giri.
"Baru ada satu laporan dampak gempa. Kami masih terus melakukan koordinasi dengan masing-masing desa. Jika ada tambahan nanti kami infokan kembali perkembangannya," tandas Arimbawa.
(hsa/hsa)