Nasib Sial 103 Pendaki Gunung Rinjani Tertipu Open Trip Nakal

Round Up

Nasib Sial 103 Pendaki Gunung Rinjani Tertipu Open Trip Nakal

Tim detikBali - detikBali
Rabu, 17 Apr 2024 15:56 WIB
Tangkapan layar 103 pendaki di Gunung Rinjani diminta putar balik karena tidak memiliki tiket simaksi. Foto: tangkapan layar.
Tangkapan layar 103 pendaki di Gunung Rinjani diminta putar balik karena tidak memiliki tiket simaksi. (Foto: Tangkapan layar Instagram)
Lombok Timur -

Video yang merekam seratusan pendaki Gunung Rinjani dipaksa turun, viral di media sosial. Niat sampai ke puncak, mereka malam dipaksa turun saat tiba di Pos 2 jalur pendakian Sembalun Lawang karena dianggap sebagai pendaki 'ilegal'.

Ternyata, 103 pendaki itu adalah korban penipuan open trip (OT) nakal. Mereka ketiban sial dua kali, sudah tipu malah disuruh turun.

"Benar. Jadi seluruh pendaki itu tidak punya tiket. Jadi, selama tidak punya tiket ya kami minta turun," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Dedy Asriady, Selasa (16/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pendaki itu dipaksa turun oleh petugas pada Minggu (14/4/2024). Musababnya, mereka tak mengantongi Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi).

Menurut Dedy, 103 pendaki yang diminta turun merupakan korban penipuan open trip dari Pulau Jawa.

ADVERTISEMENT

"Kami sebenarnya kasihan ya karena mereka tertipu. Ya, ini jadi pembelajaran buat semua agar hati-hati memilih OT. Kami coba berkoordinasi dengan petugas akan memburu siapa jasa OT-nya," tegas Dedy.

Dia menjelaskan pendakian Rinjani menggunakan kuota dan tiket yang bisa dipesan secara online. Apapun alasannya, Dedy menegaskan, jika pendaki tidak kebagian kuota akan diminta turun.

"Jadi memang tiga jalur pendakian Torean, Senaru, dan Sembalun itu setelah Lebaran kemarin sudah full kuotanya. Jadi kalau ke sana tidak ada tiket tidak bisa naik," tegas Dedy.

Dia pun memberikan arahan bagi pendaki yang tidak kebagian tiket di tiga jalur populer, bisa mengambil jalur alternatif lain. Yakni, jalur Timbanuh, Aik Berik, dan jalur Tete Batu.

"Yang perlu dan penting bagi calon pengunjung pendakian Rinjani pendakian di Rinjani menggunakan tiket online melalui aplikasi e-Rinjani. Pendakian di Rinjani menggunakan kuota harian sebanyak 700 orang di enam jalur," tegas Dedy.

Menurutnya, tiga jalur pendakian, yakni Senaru, Sembalun, dan Torean selalu ramai. Sesuai aturan, para calon pendaki lokal (WNI) bisa mengakses tiket sendiri atau menggunakan tracking organizer (TO) maupun open trip (OT). Berbeda dengan pendaki mancanegara yang wajib menggunakan jasa TO.

"Pendaki mancanegara wajib menggunakan jasa TO. Setiap calon pendaki baik sendiri atau menggunakan jasa TO atau OT, wajib memastikan tiketnya sebelum berangkat atau mendaki ataupun perlengkapan pendakian," tandas Dedy.




(dpw/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads