Golkar Tunggu Hasil Survei Putuskan Cagub NTB 2024

Mataram

Golkar Tunggu Hasil Survei Putuskan Cagub NTB 2024

Helmy Akbar - detikBali
Selasa, 16 Apr 2024 19:19 WIB
Sekretaris DPD I Partai Golkar NTB Firadz Pariska.
Sekretaris DPD I Partai Golkar NTB Firadz Pariska. (Foto: Helmy Akbar/detikBali)
Mataram -

Partai Golkar jadi perbincangan hangat menuju Pemilihan Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Barat (NTB) 2024. Dengan status sebagai partai pemenang Pemilu 2024 di NTB, gerakan Golkar di pilgub ditunggu banyak pihak.

Terutama soal kepada siapa Partai Golkar memberikan tiket calon gubernur (cagub). Saat ini, setidaknya ada empat nama yang masuk dalam radar Golkar untuk diberikan diket cagub NTB 2024.

Nama-nama itu yakni Ketua Golkar NTB yang juga Wali Kota Mataram Mohan Roliskana, mantan Ketua DPD Golkar sekaligus mantan Bupati Lombok Tengah Suhaili FT, Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri, hingga Penjabat (Pj) Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekretaris DPD I Partai Golkar NTB Firadz Pariska mengaku pihaknya tak ingin terburu-buru menentukan pilihan cagub. Saat ini, Golkar baru akan mulai melakukan survei terhadap elektabilitas masing-masing tokoh tersebut.

"Kami mulai turun survei sejak tanggal 20 April. Kami sangat rasional sekali, kepada siapa dan dengan siapa nanti calon kami akan bergandengan. Tentu kami ingin menang, upaya meraih kemenangan itu kami akan tentukan dengan hasil survei," kata Firadz kepada detikBali, Selasa (16/4/2024).

Firadz menuturkan Partai Golkar setidaknya akan melakukan paling sedikit tiga kali survei. Dengan rencana gambaran hasil survei telah dapat disimpulkan pada Juni 2024.

Sebab, tahapan formal pendaftaran pasangan calon (paslon) Pilgub NTB dimulai pada Agustus 2024.

"Bisa tiga kali survei. Kita kan ingin mengukur dan memotret kedikenalan figur yang sudah kami berikan surat tugas, baru nanti kita kerucutkan. Di ujung nanti akan ada simulasi pasangan calon," bebernya.

Tak Ada Tokoh Istimewa, Prioritaskan KIM

Firadz menuturkan, pihaknya memberikan ruang pertarungan yang terbuka bagi empat figur yang telah diberikan surat tugas. Ia mengaku tak ada istilah 'tokoh yang diistimewakan' dalam perebutan rekomendasi dari partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Kami tegaskan tak ada yang kami spesialkan. Tak ada yang kami istimewakan. Kami tidak bicara personal, kami bicara kepentingan partai dan tentu kemungkinan menang," jelasnya.

Pernyataan Firadz juga sekaligus menepis anggapan bahwa Pj Gubernur NTB Lalu Gita Ariadi telah mendapatkan 'karpet merah' tiket cagub Partai Golkar.

Firadz juga menerangkan bahwa pihaknya juga tak menutup diri jikalau nanti akan ada calon lain yang bakal masuk radar Partai Golkar untuk Pilgub NTB.

"Tentu masih berpeluang masuk calon calon lain. Ini masih dinamis, kalau calon yang diusung fakta surveinya berat untuk maju, ya kita rasional. Bisa jadi di luar kader yang akan bergabung, intinya kami membuka ruang yang terbuka," bebernya.

Lebih jauh, Firadz mengaku, sesuai arahan DPP Partai Golkar, pihaknya diminta untuk memprioritaskan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) pendukung Prabowo-Gibran di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Kendati demikian, pihaknya juga tetap berupaya menjalin komunikasi politik dengan parpol di luar KIM. Sebab menurutnya, situasi dan dinamika politik di daerah kadang tak relevan dengan di pilpres.

"Sudah mulai terbangun komunikasi (dengan parpol lain). Sekali lagi ini masih sangat dinamis, segala kemungkinan bisa terbangun, intinya kita membuka diri. Arahan DPP memang eksplisit untuk memprioritaskan KIM," jelasnya.




(dpw/dpw)

Hide Ads