.webp)
Seorang warga dari perbatasan Indonesia-Timor Leste berinisial CS menyerahkan sepucuk senjata jenis M16 A1 ke Korem 161/Wira Sakti Kupang. Warga asal Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu juga menyerahkan tiga magasin berisi 108 amunisi.
"Ini (senjata) diperoleh sejak 1999 saat jejak pendapat antara Indonesia dan Timor Leste," kata Komandan Korem (Danrem) 161/Wira Sakti Kupang Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes di kantornya, Senin (15/4/2024).
Nunes menjelaskan ratusan amunisi yang diproduksi sekitar 1980-an itu masih disimpan oleh warga eks Timor Leste. Menurutnya, beberapa amunisi tersebut juga masih aktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini amunisi campuran, tapi ada yang masih aktif dan sebagiannya tidak aktif lagi," imbuhnya.
Nunes menegaskan Danrem 161/Wira Sakti Kupang bertanggung jawab penuh dalam pengamanan teritorial Indonesia-Timor Leste. Senjata tersebut, Nunes melanjutkan, akan diserahkan kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan KASAD TNI Jenderal Maruli Simanjuntak.
"Ini hadiah kepada Bapak Panglima TNI dan Bapak Kasad semoga bermanfaat," ungkapnya.
Dia mengimbau masyarakat NTT, khususnya di Pulau Timor, yang masih menyimpan senjata hasil jejak pendapat Timor Leste untuk segera menyerahkannya kepada TNI. Dalam waktu dekat, kata Nunes, TNI akan memusnahkan tujuh pucuk senjata yang disita oleh Pamtas RI-RDTL Sektor Barat dari masyarakat di perbatasan.
"Kami inginkan bumi Flobamora ini hidup aman dan tentram," pungkas Nunes.
(iws/nor)
