.webp)
Selama momen libur Idul Fitri atau Lebaran 2024, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Larantuka mencatat sebanyak 8.848 pemudik asal Flores Timur dan Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), tiba di Pelabuhan Laut Larantuka. Yakni, sejak Selasa (26/3/2024) hingga Rabu (10/4/2024) pagi.
Kepala Syabandar Larantuka, Agustinus Suprijanto R, mengatakan jumlah tersebut menurun 21 persen dibandingkan dengan pemudik tahun lalu. Pada perideo yang sama 2023, tercatat ada 11.193 penumpang. Demikian pula dengan penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Larantuka.
"Keberangkatan penumpang angkutan Lebaran 2024 sebesar 10.473 penumpang di Pelabuhan Larantuka. Sementara, angkutan Lebaran 2023 sebesar 13.905. Jumlah itu menurun sebesar 25 persen," beber Agustinus kepada detikBali, Rabu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agustinus mengatakan tingkat kepadatan arus naik dan turun penumpang masih dalam kategori normal. Menurutnya, tidak terjadi lonjakan penumpang signifikan selama libur Lebaran.
Pantauan detikBali, ratusan penumpang tiba di Pelabuhan Larantuka, Rabu lagi. Mereka mudik Lebaran menggunakan KM Lambelu.
Sejumlah pemudik tampak berfoto di depan pelabuhan sambil menunggu keluarga di pelataran pelabuhan. Saat bertemu keluarga, mereka berpelukan dan saling memberikan selamat Lebaran. Sementara, sejumlah penumpang lain yang hendak berangkat juga tengah bersiap di pinggir pelabuhan.
Salah satu warga asal Loang, Kecamatan Nagawutun, Lembata, bernama Aburizal (20) mengaku sudah lima tahun berada di Samarinda. Tahun ini dia pulang libur ke kampung halamannya.
"Sudah lima tahun di Samarinda. Ini libur Idul Fitri," ujar Aburizal saat diwawancarai detikBali.
Pemudik lainnya, Adam Alis (32), mengaku baru mudik kali ini setelah 2,5 tahun di perantauan. Warga Desa Waikewak, Adonara Barat, Flores Timur, itu selama ini bekerja di Kalimantan Timur. Dia senang bisa melepas kerinduan dengan orang tua dan keluarga besar.
"Saya di Kalimantan Timur, persis di Kutai Barat sudah 2,5 tahun. Libur dua minggu ini saya ingin memanfaatkan bersama orang tua," tandas Adam.
Pantauan detikBali, di sepanjang garis pantai Pelabuhan Larantuka dipenuhi warga dari berbagai daerah. Bahkan, banyak yang rela datang jauh-jauh demi menjemput keluarga mereka.
Tercatat, penumpang yang turun di Pelabuhan Larantuka tepat saat Lebaran, Rabu, ada sebanyak 351 orang. Sementara, penumpang yang berangkat 571 orang.
349 Pemudik Turun di Pelabuhan Bima Saat Lebaran
Sementara di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), ada sebanyak 349 penumpang dengan KM Pelni turun di Pelabuhan Bima, Nusa Tenggara Barat, (NTB).
"Hari ini, ada 349 penumpang yang turun melalui Pelabuhan Bima," kata Kepala Pelni Cabang Bima, Agus Zuldi Hermawan, dikonfirmasi detikBali, Rabu.
Agus mengatakan ratusan penumpang tersebut menggunakan KM Tilongkabila dari Pelabuhan Lembar, Lombok. Jumlah penumpang yang turun di Pelabuhan Bima itu berkurang jika dibandingkan beberapa hari sebelumnya.
"Ini sepi. Karena puncak penumpang mudik yang turun di Pelabuhan Bima tanggal 7 April lalu atau H-3 Lebaran," katanya.
Menurut Agus, selain KM Tilongkabila yang akan berlanjut berlayar ke Labuan Bajo dan Makassar, pada hari pertama Lebaran juga akan singgah KM Awu dari Benoa, Bali, di Pelabuhan Bima. Namun, jumlah penumpang yang akan turun belum bisa dipastikan.
"Sekitar pukul 19.00 Wita nanti, akan tiba KM Awu dari Benoa, Bali, di Pelabuhan Bima. Untuk jumlah penumpang yang turun nanti belum bisa disebutkan," ujarnya.
 Penumpang mudik menggunakan kapal Pelni yang turun di Pelabuhan Bima, NTB di hari pertama Lebaran 2024, Rabu (10/4/2024). (Dok. Pelni Cabang Bima) |
Sementara, data yang diperoleh detikBali dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Bima (KSOP) Bima, dari H-15 hingga H-1 lebaran 2024 tercatat ada 5.637 penumpang mudik melalui Pelabuhan Bima.
Lonjakan penumpang mudik di Pelabuhan Bima berdasarkan jadwal kedatangan kapal terjadi di H-6 dan H-3 Lebaran. Jumlah kumulatif pada H-6 sebanyak 1.648 orang. Sementara, pada H-3 sebanyak 1.871 orang.
Jumlah tersebut meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2023 jumlahnya sebanyak 2.983 orang atau minus 50 persen. Sedangkan, pada 2022 mencapai 5.931 orang atau 169 persen.
(hsa/hsa)
