Kapal Pelni Angkut 1.713 Penumpang Saat Puncak Mudik via Pelabuhan Benoa

BRI Teman Mudik

Kapal Pelni Angkut 1.713 Penumpang Saat Puncak Mudik via Pelabuhan Benoa

I Wayan Sui Suadnyana, Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Selasa, 09 Apr 2024 12:03 WIB
Sejumlah pemudik menuju KM Tilongkabila di Pelabuhan Benoa, Bali, Selasa (9/4/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Foto: Sejumlah pemudik menuju KM Tilongkabila di Pelabuhan Benoa, Bali, Selasa (9/4/2024). (Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali)
Denpasar -

Kapal PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) mengangkut 1.713 penumpang saat puncak arus mudik melalui Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar, Bali, Selasa (9/4/2024). Sebanyak 883 penumpang menggunakan Kapal Motor (KM) Tilongkabila dan 830 memakai KM Awu.

KM Tilongkabila berangkat pukul 08.00 Wita menuju Lembar, Bima, Labuan Bajo, hingga Sulawesi Utara. Sementara KM Awu berangkat pukul 22.00 Wita menuju Bima, Waingapu, Ende, Kupang, dan Kalabahi.

Kepala Cabang PT Pelni Denpasar Arfah Yusuf menjelaskan KM Tilongkabila dan Awu masing-masing berkapasitas 1.000 penumpang. Namun, selama momen angkutan Lebaran tahun ini, dua kapal tersebut mendapat dispensasi tambahan penumpang 50 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terhitung dari tanggal 24 Maret 2024 sampai dengan hari ini terjual 2.700 tiket. Kemudian penumpang yang masuk di (Pelabuhan) Benoa sampai dengan kapal Tilongkabila tiba kemarin ini ada 1.600 pax (penumpang) yang turun," kata Arfah saat ditemui di Pelabuhan Benoa, Bali pada Selasa.

Arfah menjelaskan untuk angkutan Lebaran tahun ini hanya dilayani dengan dua kapal. Ada empat kapal yang secara rutin masuk ke Pelabuhan Benoa, termasuk KM Tilongkabila dan Awu.

ADVERTISEMENT

"Tapi, kami atur sedemikian rupa sehingga waktunya tepat untuk digunakan dan bisa dimaksimalkan berangkatnya. Artinya, walaupun dari segi jumlah kapal lebih sedikit dari biasanya, tapi lebih kami maksimalkan ke timing-nya," imbuhnya.

Arfah memprediksi ada peningkatan penumpang sebanyak 10 persen di Lebaran 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Lebaran 2023 ada 3 ribu penumpang via Pelabuhan Benoa dan tahun ini diprediksi mencapai 3.300 penumpang.

"Kalau melihat data yang kami terima saat ini sudah ada 2.700 penumpang sampai tanggal 9 April ini. Kemungkinan besar lebih dari 10 persen peningkatan penumpang," tuturnya.

Masih tingginya antusias penumpang dalam menggunakan moda transportasi laut, khususnya di Pelabuhan Benoa menjadi faktor peningkatan jumlah penumpang. Angkutan laut, jelas Arfah, masih menjadi favorit penumpang sebagai angkutan mudik.

Pelni Denpasar telah mengantisipasi jika ada lonjakan penumpang saat mudik. Upayanya dengan memaksimalkan penjualan tiket sesuai dengan kapasitas kapal dan melihat data dari tahun sebelumnya.

Kapasitas 1.500 orang per kapal pada tahun ini diprediksi dapat meng-cover penumpang yang naik di Pelabuhan Benoa. Selain itu, Pelni Denpasar juga memperhatikan tiga sektor dalam angkutan Lebaran ini, yakni keselamatan, kenyamanan, dan pengamanan.

"Dari segi keselamatan, sebelum angkutan Lebaran kami melaksanakan uji petik atau ramp check dari kantor KSOP Benoa untuk memeriksa alat keselamatan kami dan telah selesai pada tanggal 10 Maret kemarin," ucapnya.

Kemudian, dari sektor kenyamanan Pelni melakukan penambahan kasur dan matras, mengingat adanya dispensasi tambahan penumpang. Sebelumnya telah ada sekitar 1.000 kasur dan matras. Kemungkinan dilakukan penambahan sekitar 200 sampai 300 kasur dan matras.

Sementara dari sektor pengamanan, sambung Arfah, Pelni Denpasar menyiapkan penambahan personel dari TNI angkatan laut dan Polri.

Sementara itu, Pelni Denpasar memprediksi puncaknya arus balik Lebaran 2024 terjadi pada Rabu (24/4/2024). Penumpang arus balik juga bakal dilayani dengan KM Tilongkabila dan Awu dengan rute yang sama saat puncak arus mudik.

Arfah mengungkapkan penumpang dominan menggunakan metode pembelian tiket kapal secara online selama mudik Lebaran 2024.

Mudik Pakai Kapal karena Lebih Murah
Salah satu pemudik yang pulang kampung menggunakan kapal Pelni lewat Pelabuhan Benoa adalah Hasanuddin. Dia mengaku akan berangkat menuju Bima.

"Ini dalam rangka mudik. Saya menuju ke Bima dan rencananya di sana hanya tiga hari saja," kata Hasanuddin saat berbincang dengan detikBali.

Hasanuddin mengaku baru bisa berangkat mudik karena mendapatkan tiket kapal. Sebab, tiket keberangkatan pada tanggal-tanggal sebelumnya sudah tidak tersedia.

Pria berusia 67 tahun itu sengaja memilih mudik menggunakan kapal dikarenakan biayanya yang lebih hemat dibandingkan membawa kendaraan sendiri.

Setali tiga uang, penumpang KM Tilongkabila lainnya Wulandari (20) mengaku biaya mudik menggunakan kapal lebih murah dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi. Sehingga, dia bersama keluarga memilih mudik setiap tahun dengan menggunakan kapal via Pelabuhan Benoa.

"Tidak ada kesulitan (dalam membeli tiket) karena memesan tiketnya dari jauh-jauh hari," ungkap perempuan yang mudik ke Mataram ini.




(hsa/gsp)

Hide Ads