Kemeriahan hingga Pesan Toleransi Malam Takbiran Idul Fitri 2024 di NTT

Kemeriahan hingga Pesan Toleransi Malam Takbiran Idul Fitri 2024 di NTT

Ambrosius Ardin, Yufengki Bria, Yurgo Purab - detikBali
Selasa, 09 Apr 2024 22:31 WIB
Kemeriahan malam takbiran di Kupang, NTT.
Kemeriahan malam takbiran di Kupang, NTT. (Foto: Yufengki Bria/detikBali)
Kupang -

Kemeriahan malam takbiran tersaji di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (9/4/2024) malam. Umat Islam, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa melakukan takbir keliling di Kelurahan Ekasapta, sembari membawa obor.

Gema takbir berkumandang saat para peserta pawai berkonvoi membawa obor. Mereka menggelar pawai obor dari Masjid Agung Syuhada Larantuka.

Pawai malam takbiran ini dijaga ketat oleh aparat gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan aparat pemerintah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Badan Pengurus Masjid Agung Syuhada Larantuka, Abuyajid Damanhuri, mengatakan umat Islam di sana begitu antusias memeriahkan malam takbiran. Ini merupakan perayaan menyambut kemenangan yang fitri, sebelum melaksanakan salat Idul Fitri, 10 April.

"Mudahan kita seperti fitrah seperti bayi yang baru dilahirkan untuk menyambut Idul Fitri," kata Abuyajid Damanhuri.

ADVERTISEMENT
Pawai Obor di Larantuka, Flores Timur, NTT.Pawai Obor di Larantuka, Flores Timur, NTT. Foto: Yurgo Purab/detikBali

Polda Pastikan Malam Takbiran Aman

Kemeriahan malam takbiran juga terlihat di Kupang. Ribuan umat Islam melaksanakan pawai obor.

Ada yang menggunakan sepeda motor, mobil, bahkan truk tronton. Mereka berkonvoi dari Jalan Urip Sumoharjo hingga ke Jalan Timor Raya.

Meski jalanan macet, pawai obor malam takbiran Lebaran Idul Fitri 2024 di Kupang berlangsung aman dan kondusif

"Sepanjangan pengamatan kami, dari awal mulai pawai takbiran dan laporan dari setiap Polres di NTT semua aman dan lancar," kata Kapolda NTT Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga saat memantau malam takbiran di sana.

Daniel menjelaskan hingga saat ini, semua kabupaten/kota merayakan pawai malam takbiran. Khusus Kota Kupang, Daniel berujar, dilaksanakan di dua lokasi yaitu laut dan darat.

Untuk darat, rutenya dimulai dari depan kantor lama Bupati Kupang, kemudian melintasi Jalan Timor Raya, Jalan Pulau Indah, Jalan Frans Seda, Jalan El Tari hingga finisnya kembali ke tempat semula. Sedangkan jalur laut, rutenya dimulai dari Pantai Namosain dan finis di Pantai Kelapa Lima.

"Sehingga kami libatkan lebih dari 4.000 personel untuk melakukan pengamanan, baik di darat maupun laut," jelas Daniel.

Pesan Toleransi dari Manggarai Barat

Sementara dari Manggarai Barat, Bupati Edistasius Endi menyampaikan pesan toleransi saat melepas pawai malam takbiran di halaman Masjid Nurul Huda Gorontalo, Labuan Bajo. Pawai obor itu melibatkan ribuan muslim di Labuan Bajo dan sekitarnya.

"Kami menyampaikan rasa hormat dan pujian di mana telah melaksanakan bulan yang penuh rahmat, penuh berkah dan kita sudah melewati. Tentu harapannya mari kita merawat keberagaman, mari kita merawat kebersamaan, karena betapa elok dan mulianya kalau kita hidup bergandengan tangan," kata Edi Endi, Selasa malam.

Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mengangkat bendera melepas pawai malam takbiran di Labuan Bajo.Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mengangkat bendera melepas pawai malam takbiran di Labuan Bajo. Foto: Ambrosius Ardin/detikBali

"Betapa mulianya nama Tuhan kalau kita hidup berdampingan. Karena sesungguhnya keberagaman itu adalah anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepada kita sekalian," lanjut dia.

Edi Endi mengatakan toleransi antarumat beragama terjaga dengan baik di Manggarai Barat selama ini. Toleransi itu sudah turun temurun tercipta dari nenek moyang orang Manggarai Barat. Ia berharap toleransi yang baik itu tidak dinodai oleh ular segelintir orang.

"Dalam perjalanan Kabupaten Manggarai Barat ini sungguh merasa gembira dan senang karena kita menjaga secara bersama keutuhan, toleransi yang begitu tinggi. Jangan biarkan kalau ada secuil orang-orang yang mempengaruhi keberagaman kita. Nenek moyang kita telah mengajarkan dan ini menjadi budaya, kita di tempat ini bahwa perbedaan itu sungguh indah dan mulia," ujar Edi Endi.

Ia mengatakan Labuan Bajo yang terus berkembang saat ini silih berganti orang datang. Namun semangat kebersamaan dan toleransi umat beragama tetap mampu dijaga dengan baik di destinasi pariwisata superprioritas tersebut.

Edi Endi meminta peserta pawai takbir untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Ia minta tak ada yang ugal-ugalan di jalan yang justru menodai ibadah puasa yang dilalui.

Pawai Takbir yang dimulai pukul 20.00 Wita itu mengeliling Kota Labuan Bajo. Pawai Takbir dimulai dari depan Masjid Nurul Huda Gorontaloo-perempatan Langka Kabe-Kampung Ujung, dan berakhir di pertigaan Pantai Pede.

Pawai malam takbiran itu akan mendapat pengamanan dari Polres Manggarai Barat. Sebanyak 102 polisi dikerahkan untuk mengamankan rute pawai tersebut.




(dpw/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads