.webp)
Pemuda dan pemudi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), memasang 1.000 lampion dan 1.000 pelita di jalanan. Hal tersebut sebagai momentum memaknai kematian Kristus atau Paskah.
"Ini untuk memaknai Paskah. Ini merupakan kerja sama antarpemuda rayon 8 dan rayon 9 Jemaat Gereja Maranatha Oebufu, Kupang. Lebih ada seribu lampion dan pelita yang kami pasang," ujar salah satu pemuda, Iksan Nalle, kepada detikBali, Minggu (31/3/2024).
Menurut Nalle, pemasangan lampion dan pelita itu merupakan inisiatif pemuda pemudi setempat. Kegiatan tersebut juga didukung oleh orangtua di kampung setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lampion dan pelita dibuat untuk sengaja diketahui kalau kampung ini merupakan kampung lampion. Tema kami sendiri yakni memaknai Paskah," jelas dia.
Koordinator kegiatan, Aldo Naklui, mengatakan pemasangan lampion dan pelita merupakan kali keempat dilakukan. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun dalam memaknai kematian Kristus bagi orang Kristen.
"Setiap tahunnya itu kami membuat lampion dan pelita untuk memperingati hari kematian Kristus. Ini telah berjalan selama 4 tahun. Dimulai sejak 2020 hingga saat ini," jelas Aldo.
Aldo berharap dengan kegiatan ini pemuda maupun pemudi di Gereja Maranatha bisa lebih aktif ke depannya. "Harapan kami agar pemuda dan pemudi disini bisa terlibat dalam aktivitas rayon dengan kegiatan lainnya," imbuh dia.
(nor/nor)
