Ribuan Umat Katolik Rayakan Minggu Palma di Gereja San Juan Lebao Larantuka

Flores Timur

Ribuan Umat Katolik Rayakan Minggu Palma di Gereja San Juan Lebao Larantuka

Yurgo Purab - detikBali
Minggu, 24 Mar 2024 08:09 WIB
Perayaan Ekaristi Minggu Palma di Gereja San Juan Lebao Tengah, Keuskupan Larantuka, Flores Timur, NTT, Minggu (24/3/2024).
Perayaan Ekaristi Minggu Palma di Gereja San Juan Lebao Tengah, Keuskupan Larantuka, Flores Timur, NTT, Minggu (24/3/2024). (Foto: Yurgo Purab/detikBali)
Flores Timur -

Ribuan umat Katolik merayakan ekaristi Minggu Palma di Gereja San Juan Lebao Tengah, Keuskupan Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak pagi tadi. Minggu Palma merupakan minggu peringatan Yesus memasuki gerbang Yerusalem.

Pantauan detikBali di gereja itu, Minggu (24/3/2024), umat sudah bertangan sejak pukul 06.00 Wita. Perayaan ekaristi Minggu Palma dimulai dengan pemberkatan daun-daun palma di halaman Gereja San Juan.

Ribuan umat datang bersama keluarga dan anak-anak. Umat bahkan meluber hingga ke sisi luar gedung katedral.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah menerima daun-daun palma, umat Katolik memasuki Gereja San Juan Lebao. Mereka terlihat mengikuti perayaan ekaristi Minggu Palma dengan khidmat.

Pastor Paroki San Juan Lebao Tengah, RD Silvinus Sabon dalam khotbahnya mengatakan, Minggu Palma sebagai tanda pembuka pekan suci bagi umat Katolik.

ADVERTISEMENT

Dia menyinggung dua sikap orang-orang pada masanya yang mengelu-elukan Yesus sewaktu memasuki Kota Yerusalem. Di lain sisi, mereka penuh hormat menyembah Yesus, penuh sukacita, mengelukan dia sebagai Raja Israel.

"Mereka menyambut-Nya dengan ranting-ranting zaitun. Mereka berteriak 'Hosana Putra Daud'. Mereka larut dalam sukacita yang besar," kata Pastor.

Namun sayang tidak berselang lama dari mulut yang sama terdengar teriakan 'salibkan Dia, bunuh Dia'. Mereka menuntut ketaatan Pilatus agar Yesus disalibkan.

Silvinus mengatakan umat Katolik tidak bedanya dengan khalayak ramai Yahudi kala itu. Di satu sisi dengan dengan sopan, bangga dalam gereja, bernyanyi memuji Tuhan, berdoa khusyuk.

"Namun dengan mulut yang sama kita menyiksa orang lain, dengan mulut yang sama kita caci maki orang lain," ungkapnya.

Partor Silvinus berharap umat Katolik berlaku benar dan baik. Bisa mengendalikan mulutnya, sebab dengan mengendalikan mulut bisa menjaga tubuhnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads