Viral Pasutri Renta di Bima Tinggal di Gubuk, Begini Faktanya

Viral Pasutri Renta di Bima Tinggal di Gubuk, Begini Faktanya

Rafiin - detikBali
Senin, 18 Mar 2024 21:45 WIB
Gubuk tempat tinggal pasutri renta di Desa Nggembe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, NTB, Senin (18/3/2024). (istimewa)
Foto: Gubuk tempat tinggal pasutri renta di Desa Nggembe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, NTB, Senin (18/3/2024). (istimewa)
Bima -

Video sepasang suami dan istri (pasutri) renta di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang tinggal di gubuk mendadak viral di sosial media Facebook. Pasalnya, kondisi keduanya sangat memprihatinkan lantaran tinggal di tempat yang tak layak huni.

Video itu diunggah akun Facebook @Dae Rayhan, Senin (18/3/2024). Video tersebut lalu ramai-ramai dikomentari dan dibagikan oleh warganet. Selain mengecam tindakan pemerintah yang abai terhadap kondisi pasutri itu, warganet juga mengajak untuk berdonasi.

Penelusuran detikBali, pasutri tersebut diketahui bernama M Tahir (60) dan Maemunah (57). Mereka membangun gubuk sebagai tempat tinggal di Desa Nggembe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepala Desa (Kades) Nggembe, Yusuf, membenarkan hal itu. Yusuf mengatakan keduanya tinggal di gubuk tersebut sudah 3 tahun terakhir.

"Iya benar. Tinggal di situ (di gubuk) di kebun milik warga sejak 3 tahun," kata Yusuf dikonfirmasi detikBali, Senin (18/3/2024) malam.

Yusuf mengungkapkan M Tahir sebelumnya punya lahan dan rumah sendiri di Desa Nggembe. Hanya saja, rumah tersebut telah lama dijual oleh keluarganya setelah istri pertamanya meninggal dunia. M Tahir juga tidak memiliki anak.

"Sebelum tinggal di sini (di gubuk), M Tahir tinggal di Dusun Nggeru, Desa Rada (tetangga Desa Nggembe) bersama keluarganya," ujarnya.

"Hanya saja, lama-kelamaan, M Tahir pergi dari rumah dan memilih untuk membangun gubuk di atas kebun orang ini," sambung Yusuf.

Yusuf memastikan Pemerintah Desa Nggembe tetap memberikan perhatian khusus terhadap M Tahir selama ini. Salah satunya tetap memberikan bantuan langsung tunai (BLT) dari desa.

"Tetap kami beri atensi khusus. Bantuan tetap lancar diberikan. Selain itu kami berupaya agar membangun rumahnya, namun M Tahir tidak memiliki lahan," pungkasnya.




(nor/hsa)

Hide Ads