Arak 3 Ogoh-Ogoh Saat Pengerupukan, Warga Hindu di Kupang Bersiap Sambut Nyepi

Arak 3 Ogoh-Ogoh Saat Pengerupukan, Warga Hindu di Kupang Bersiap Sambut Nyepi

Simon Selly - detikBali
Minggu, 10 Mar 2024 07:32 WIB
Umat Hindu di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), bersiap menyambut Hari Raya Nyepi tahun baru saka 1946. (Foto: Simon Selly/detikBali)
Umat Hindu di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), bersiap menyambut Hari Raya Nyepi tahun baru saka 1946. (Foto: Simon Selly/detikBali)
Kupang - Umat Hindu di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), bersiap menyambut Hari Raya Nyepi tahun baru saka 1946. Mereka juga akan mengarak ogoh-ogoh pada malam Pengerupukan atau sehari sebelum Nyepi, Minggu (10/3/2024).

Ketua Pengempon Pura Agung Giri Kertha Bhuana I Nengah Pustaka mengatakan sebanyak tiga ogoh-ogoh sudah disiapkan di Pura Agung Giri Kertha Bhuana, Kelurahan Kolhua, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang. Ketiga ogoh-ogoh tersebut dikerjakan selama satu bulan.

"Kalau dihitung-hitung untuk ketiga ogoh-ogoh ini, anggaran yang dikeluarkan kurang lebih Rp 7-10 juta," kata Pustaka kepada detikBali, Sabtu (9/3/2024).

Pustaka menjelaskan ketiga ogoh-ogoh tersebut terdiri dari Bhuta Ireng, Kala Rudraksa, dan Iron Maiden. Menurutnya, ogoh-ogoh yang diarak saat Pengerupukan hanya dua, yakni Bhuta Ireng dan Kala Rudraksa.

"Sedangkan, untuk Iron Maiden dibuat untuk anak-anak kecil, tujuannya agar mereka bisa mengetahui ajaran Hindu sejak dini," imbuhnya.

Ia mengungkapkan ogoh-ogoh Bhuta Ireng menggambarkan sifat-sifat negatif dalam diri manusia. Melalui ogoh-ogoh itu, ia melanjutkan, sifat sombong dan angkuh seorang manusia diharapkan bisa dilenyapkan.

Selanjutnya, ogoh-ogoh Kala Rudraksa menggambarkan kekuatan untuk menjaga alam semesta. "Sedangkan untuk Iron Maiden, itu hanya pelengkap dan tidak ada maknanya," pungkasnya.




(iws/iws)

Hide Ads