"Belum ada terkait itu (lonjakan suara), belum muncul," kata Ketua KPU NTB Khuwailid saat ditemui di Mataram pada Selasa (5/3/2024).
Khuwailid menerangkan setiap perubahan atau pergeseran suara akan terekam otomatis pada aplikasi Sirekap. Jadi, publik bisa mengakses langsung seandainya ada lonjakan suara partai tertentu.
"Intinya dengan aplikasi yang ada (Sirekap), sebetulnya itu akan terbaca. Baik perubahan dan lain sebagainya. Makanya tadi kalau ada pergeseran akan muncul jejak digitalnya. Itu makanya oleh PPK dan Panwascam tidak sampai ke situ berpikirnya. Dengan aplikasi Sirekap merekam seluruh perubahan, publik jangan risau," terang Khuwailid.
"Ada beberapa contoh yang kami perlihatkan, di dalam Sirekap, tidak ada hal yang tidak terekam. Karena orang bisa masuk ke akun Sirekap dengan user," sambungnya.
Baca juga: Sahroni Heran Cuma Suara PSI yang Melonjak |
Data yang dihimpun detikBali dari real count, hingga Selasa (5/3/2024) pukul 10.00 Wita, suara pileg DPR RI PSI di NTB tercatat sekitar 44.529 suara atau setara 2,51 persen dengan jumlah data masuk 72,20 persen.
Jika dirincikan, di dapil NTB I Pulau Sumbawa, PSI mendapatkan 11.236 suara atau setara 2,14 persen dengan jumlah data masuk 70,02 persen. Sementara di dapil NTB II Pulau Lombok, PSI meraup 33.239 suara atau setara 2,67 persen dengan jumlah data masuk 73,10 persen.
Sebelumnya, lonjakan suara PSI menuai polemik. Sejumlah pihak mempertanyakan lonjakan signifikan partai yang dipimpin putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep. Di tengah rekapitulasi suara Pemilu 2024 yang tengah berjalan, suara PSI kini mencapai 3,13 persen atau butuh tak sampai 1 persen lagi untuk mencapai parliamentary treshold atau ambang patas parlemen 4 persen.
(hsa/hsa)