Tudingan Migrasi Suara, KPU NTB Minta Bawa Bukti Saat Pleno

Tudingan Migrasi Suara, KPU NTB Minta Bawa Bukti Saat Pleno

Helmy Akbar - detikBali
Selasa, 05 Mar 2024 22:03 WIB
Ketua KPU NTB Khuwalid saat memimpin sidang rapat pleno rekapitulasi suara di Hotel Lombok Garden Mataram pada Selasa (5/3/2024).
Foto: Pleno rekapitulasi suara tingkat Provinsi NTB dibuka Selasa (5/3/2024). (Helmy Akbar/detikBali)
Mataram -

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjamin tak akan ada kecurangan dalam proses rapat pleno rekapitulasi suara di tingkat provinsi. Hal itu merespons sejumlah tudingan penyelenggara pemilu diduga ikut andil melakukan kecurangan perubahan suara.

"Pertama, bagi peserta pemilu yang beranggapan seperti itu (ada migrasi suara) silakan saja dibawa bukti, diajukan keberatan biar kita selesaikan bersama-sama. Makanya kami memulai sejak awal bagian dari mitigasi agar rekapitulasi sesuai jadwal," kata Ketua KPU NTB Khuwalid saat ditemui di sela-sela rapat pleno rekapitulasi suara tingkat Provinsi NTB, yang dibuka Selasa (5/3/2024) pagi di Hotel Lombok Garden Mataram.

Ia juga meminta perangkat KPU kabupaten/kota di NTB untuk menyiapkan sejumlah alat bukti untuk menerangkan sejumlah kejadian yang berpotensi atau dianggap adanya migrasi suara di semua level pemilihan.

"Prinsipnya kami harapkan nanti jika ada masalah bisa dijelaskan seluruh hal yang dipertanyakan dalam pleno," terang Khuwailid.

Sebagai informasi, rapat pleno rekapitulasi suara di tingkat provinsi NTB telah menyelesaikan pleno di Kota Bima untuk seluruh jenjang pemilihan. Pantauan detikBali, hingga Selasa siang, tengah berlangsung rapat pleno untuk Kabupaten Lombok Utara.

"Alhamdulillah hari ini kami di provinsi mulai melaksanakan sidang pleno rekapitulasi hasil, tadi sudah kami selesaikan satu kabupaten, yakni Kota Bima untuk seluruh jenis pemilu," tegasnya.

Sebelumnya, dugaan kecurangan pemilu dengan modus pergeseran suara ramai jadi perbincangan di NTB. Salah satu yang disorot adalah Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.

Belakangan, dilaporkan juga dugaan sejumlah pergeseran suara di beberapa kecamatan di Lombok Tengah.




(hsa/hsa)

Hide Ads