Keluarga Ungkap Kondisi Terakhir Anggota KPPS di Lombok yang Meninggal

Keluarga Ungkap Kondisi Terakhir Anggota KPPS di Lombok yang Meninggal

Ahmad Viqi - detikBali
Senin, 26 Feb 2024 15:56 WIB
Jumaniatun, ibu dari Samsul Farizal anggota KPPS yang meninggal dunia di Lombok Barat, NTB.
Foto: Jumaniatun, ibu dari Samsul Farizal anggota KPPS yang meninggal dunia di Lombok Barat, NTB. (Ahmad Viqi/detikBali)
Lombok Barat -

Keluarga Samsul Farizal, anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) di Desa Sesela, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengungkapkan kondisinya sebelum meninggal dunia pada Minggu (25/2/2024). Diduga, Farizal meninggal akibat kelelahan.

Jumaniatun (58), ibu Farizal, mengatakan sebelum melaksanakan tugas saat pemungutan suara pada Rabu (14/2/2024), anaknya dalam kondisi sehat. Kondisinya mulai menurun seusai bekerja dari Rabu pagi hingga Kamis subuh.

Saat itu, Farizal batuk serta demam. Menurut Jumaniatun, anaknya baru pulang ke rumah setelah proses penghitungan suara, Kamis (15/2/2024) subuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesampainya di rumah, Farizal langsung tidur. Saya lihat waktu dia bangun setelah tidur itu mukanya pucat," kata Jumaniatun kepada detikBali, Senin (26/2/2024).

Berselang dua hari, kondisi Farizal semakin memburuk. "Waktu itu saya tawari mau nggak dibelikan sarapan? Iya katanya. Saya belikan dia. Setelah itu dia sarapan," cerita ibu tujuh anak ini.

ADVERTISEMENT

Seusai membelikan korban sarapan, Jumaniatun pun menawarkan korban untuk berobat ke puskesmas. Saat itu korban menolak. Setelah itu, Jumaniatun membelikan korban susu serta vitamin.

"Kondisinya tidak membaik. Saya minta kakaknya pakai sepeda motor bawa dia ke puskesmas. Sempat mau dirujuk ke RSUP NTB pada Sabtu (24/2/2024) tapi belum ada respons dari sana," ujarnya.

Namun takdir berkata lain. Farizal meninggal dunia sebelum dibawa ke rumah sakit RSP di NTB tersebut. "Tahu-tahunya meninggal dunia," jelas Jumaniatun.

Jumaniatun pun mengaku selama korban alami kelelahan. Farizal tidak pernah meminta apa pun. "Tidak ada yang dia sampaikan. Dia kan anak kedua dari 7 bersaudara," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Gunungsari Iptu I Putu Gede Merta Yasa mengatakan Farizal meninggal dunia pada, Minggu sekitar pukul 13.00 Wita.

"Benar Farizal merupakan petugas KPPS di TPS 01 Desa Sesela sebagai anggota," kata Yasa kepada detikBali, Senin.

Berdasarkan keterangan Ketua KPPS TPS 01 Wahyu Ninawari, Yasa melanjutkan, saat bertugas Farizal terlihat sehat dan melaksanakan tugasnya sampai selesai.

Bahkan, pada Sabtu (17/2/2024), Wahyu dan Farizal sempat bertemu di sekretariat PPS Desa Sesela untuk mengambil honor petugas KPPS sebesar Rp 1,1 juta. "Nah, pada saat itu kondisinya terlihat lemas dan pucat," ujar Yasa.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads