Diduga Kelelahan Hitung Suara, Ketua PPS di Manggarai Timur Meninggal

Manggarai Timur

Diduga Kelelahan Hitung Suara, Ketua PPS di Manggarai Timur Meninggal

Ambrosius Ardin - detikBali
Jumat, 23 Feb 2024 16:39 WIB
Ketua PPS Desa Golo Nderu, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Manggarai Timur, NTT, Aloysius Demo, meninggal karena kelelahan menjalankan tugas. (Istimewa)
Foto: Ketua PPS Desa Golo Nderu, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Manggarai Timur, NTT, Aloysius Demo, meninggal karena kelelahan menjalankan tugas. (Istimewa)
Manggarai Timur -

Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Golo Nderu, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Aloysius Demo (57) meninggal. Aloysius meninggal dunia diduga karena kelelahan menjalankan pemungutan hingga rekapitulasi penghitungan suara.

Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Manggarai Timur Abdul Haris menyebut Aloysius cukup bekerja keras selama tahapan pemungutan hingga penghitungan surat suara.

"Beliau kecapaian karena pada tanggal 14 Februari 2024, tepatnya di hari pemungutan suara, beliau begitu intens berkordinasi dengan PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) berkaitan dengan situasi yang terjadi di TPS dari mulai pemungutan dan penghitungan," kata Haris, Jumat (23/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haris mengatakan Aloysius sempat mengeluh sakit beberapa hari sebelum meninggal. Namun dia tetap memaksakan diri prapleno rekapitulasi penghitungan suara di PPK sehari sebelum meninggal.

"Sampai dengan rekapilasi penghitungan suara beliau tetap mendampingi KPPS sampai dini hari. Mulai saat itu beliau mengeluh sakit. Bahkan tanggal 19 Februari beliau tetap paksa untuk mengikuti prapleno di PPK," kata Haris

ADVERTISEMENT

Keesokannya pada 20 Februari 2024, Aloysius meninggal dunia. Ia mengembuskan nafas terakhir di rumahnya.

KPU Manggarai Timur saat ini sedang menyiapkan proses pemberian santunan untuk ahli waris Aloysius. Proses pemberian santunan akan dilakukan oleh KPU NTT.

"Untuk santunannya, kami sudah mengumpulkan data-data almarhum, selanjutnya dikirim ke provinsi untuk diproses lebih lanjut," ujar Haris.




(dpw/gsp)

Hide Ads