"MBB (Marselus) menyampaikan rasa kecewanya terkait hasil Pemilu 2024," ujar Kepala Subseksi Penerangan Masyarakat Hubungan Masyarakat (Kasubsi Penmas Humas) Polres Ende Aipda Supardin saat dikonfirmasi detikBali, Senin (26/2/2024).
Aksi penutupan jalan tersebut dilakukan sejumlah simpatisan atas instruksi Marselus. Mereka menggunakan batako untuk memagari jalan sehingga tidak bisa dilewati.
Untuk mencegah keributan meluas, tentara, polisi, dan aparat desa langsung turun ke lokasi. Mediasi akhirnya dilakukan di rumah Marselus. Pertemuan itu dihadiri Kepala Desa Nuamuri, Kepala Desa Wolokelo, Camat Kelimutu, Danramil Wolowaru, serta Kapolsek Wolowaru.
Dalam pertemuan tersebut, polisi dan aparat desa meminta agar Marselus mau membuka kembali akses jalan yang ditutup agar situasi kembali kondusif.
Setelah berdialog hampir tiga jam, Marselus masih enggan membongkar pagar yang menutup jalan. Keputusan membuka kembali akses antara dua desa akan dilakukan setelah menggelar pertemuan dengan keluarga dan simpatisan. Sejauh ini, warga yang ingin melintas hanya bisa berjalan kaki.
"Akses jalan dapat dilalui seperti biasa oleh masyarakat dari kedua desa dengan berjalan kaki, dan untuk kendaraan roda dua dan empat harus berganti dengan kendaraan lain ketika tiba di lokasi pemagaran," terang Supardin.
Masalah tersebut akan kembali dibahas dalam pertemuan lanjutan yang akan dihadiri Kepala Desa Nuamuri dan Wolokelo beserta aparat desa, tokoh adat, dan perwakilan masyarakat kedua desa.
Berdasarkan real count atau hitungan suara KPU di situs pemilu2024.kpu.go.id hingga Sabtu (24/2/2024) pukul 22.30 WIB dengan progres 161 dari 286 TPS (56,29 persen), Marselus mengumpulkan 596 suara di Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Ende 4. Caleg nomor urut 9 itu menempati peringkat kedua di partainya. Adapun politikus PSI itu belum memberikan penjelasan terkait penutupan jalan tersebut.
(hsa/gsp)