Arus lalu lintas lumpuh total di dua ruas jalan di Desa Gurung, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), akibat tertimbun longsor sejak Rabu (21/2/2024) malam. Sudah empat hari ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Welak dan Kecamatan Kuwus itu tak bisa dilewati kendaraan roda empat maupun roda dua.
Sepeda motor yang ingin melewati ruas jalan yang tertimbun longsor harus digotong oleh sejumlah warga. Mereka memungut jasa gotong sepeda motor kepada pemilik kendaraan roda dua tersebut.
"Bisa lewat motor tapi ada masyarakat yang dikenakan biaya dengan angkat motornya. Menurut informasi terakhir yang saya dapat Rp 20 ribu per motor," ungkap Sekretaris Desa Gurung Rikardus Syukur, Minggu (25/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Riki mengatakan sepeda motor itu digotong warga di atas timbunan material longsor sejauh sekitar 40 meter dari total sekitar 70 meter jalan yang tertimbun longsor. Dalam video yang dibagikannya, terlihat empat orang mengangkat sebuah sepeda motor di jalan yang tertimbun longsor.
Hingga hari ini material longsor di badan jalan belum dibersihkan. Warga di sana sedang menunggu alat berat bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat untuk membersihkan material longsor. Sebab, material longsor itu tak bisa dikerjakan secara swadaya masyarakat menggunakan peralatan seadanya.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Barat Robert Gardis sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang untuk mengerahkan alat berat guna membersihkan timbunan longsor di Desa Gurung.
"Kami sudah koordinasi dengan dinas PU supaya besok bisa turun lokasi dengn alat berat," kata Rober.
Diketahui, material longsor itu menutupi ruas Jalan Orong (Kecamatan Welak) menuju Golowelu (Kecamatan Kuwus) dan Jalan Kampung Lempa menuju Kampung Tangis. Kedua ruas jalan itu ditutupi lumpur dan batu-batu besar.
Pemerintah Desa Gurung telah membuat laporan bencana alam tersebut kepada Pemkab Manggarai Barat. Riki sendiri yang membawa surat laporan bencana alam tersebut kepada Bupati Manggarai Barat. Tembusan surat itu diserahkan kepada DPRD Manggarai Barat, BPBD, dan Dinas Sosial Manggarai Barat.
(hsa/iws)