Reni Juliantika mengalami keguguran kandungan akibat kelelahan seusai bertugas sebagai anggota kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) di Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Perempuan berusia 21 tahun itu kini masih terbaring lemas di RSUD Kota Mataram.
Muhammad Zamharir, suami Reni, menuturkan istrinya bertugas di tempat pemungutan suara (TPS) 25 Kelurahan Tanjung Karang saat hari pencoblosan pemilu pada 14 Februari lalu. Ia menduga istrinya keguguran akibat kelelahan seusai penghitungan surat suara yang berlangsung hingga keesokan harinya.
"Istri saya bertugas sampai pukul 06.00 Wita," kata Zamharir kepada detikBali, Selasa (20/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zamharir mengungkapkan istrinya yang sedang hamil dua bulan langsung beristirahat setelah pulang bertugas dari TPS. Reni pun sempat mengeluh seperti kram pada bagian perut. Pada malam harinya, Reni mengalami pendarahan pada alat vitalnya.
"Jumat (16/2/2024) saya antar ke Puskesmas Tanjung Karang untuk memeriksa kondisi kehamilannya," imbuh Zamharir.
Petugas medis di puskesmas, Zamharir melanjutkan, telah mengambil sampel darah dan urine istrinya itu. Berasarkan hasil pemeriksaan, kondisi Reni tergolong normal.
"Janinnya masih bagus. Jika sampai dua hari masih ada flek, itu beresiko kata pihak puskesmas," ujar Zamharir.
Zamharir bersama Reni lantas pulang untuk kembali istirahat. Saat terjaga untuk salat ashar, Zamharir kaget lantaran ada bercak darah pada pembalut istrinya. Kondisi Reni ketika itu pucat.
"Sabtu (17/2/2024) tidak bisa tidur. Istri saya pipis dan di kamar mandi teriak saat pipis keluar daging bergumpal dan darah," sambungnya.
Panik, Zamharir kembali membawa istrinya ke Puskesmas Tanjung Karang. Namun, dokter di puskesmas semula belum berani memastikan apakah istri Zamharir keguguran. Dokter kemudian merujuk Reni ke rumah Sakit Kota Mataram.
"Di sana dibawa ke ruangan bersalin. Dan hasil USG dokter menyatakan bahwa bayinya keguguran," ucap Zamharir.
Tim medis di RSUD Kota Mataram, Zamharir berujar, telah melakukan rontgen terhadap perut Reni. Berdasarkan hasil rontgen, terlihat ada sisa gumpalan darah di dalam perut Reni. Tim medis kemudian melakukan operasi kuret atau prosedur untuk mengangkat jaringan dari dalam rahim.
Menurut Zamharir, operasi kuret istrinya berjalan lancar meski kini masih terbaring lemas di RSUD Mataram. "Saya baru menikah sembilan bulan lalu. Ini kehamilan pertama. Istri sekarang masih fokus istirahat," pungkasnya.
(iws/iws)