Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bima mengecek gumpalan buih di Teluk Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). DLH Bima menduga fenomena buih itu muncul akibat ledakan alga.
"Kami sudah lakukan pengecekan di lapangan kemarin terkait muncul gumpalan buih di Desa Soromandi, Kabupaten Bima," ujar Kepala Bidang (Kabid) Pencemaran DLH Bima, Ali Mahdi, saat dihubungi detikBali, Sabtu (10/2/2024).
Ali menjelaskan gumpalan buih bisa saja akibat meledaknya pertumbuhan alga karena melimpahnya zat hara tertentu. Sebab, gumpalan buih seperti jeli itu tidak berbau dan tidak berminyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gumpalan Buih Muncul di Perairan Teluk Bima |
"Tapi untuk memastikan, kami sudah kirim sampelnya ke laboratorium kesehatan daerah (labkesda)," imbuhnya.
Menurut Ali, fenomena gumpalan buih juga pernah terjadi di Teluk Bima pada 2023. Hasil penelitian dan uji laboratorium menunjukkan gumpalan berwarna cokelat yang muncul kala itu akibat ledakan alga karena unsur hara yang cukup tinggi.
"Seperti fenomena tahun lalu, namanya sea snot atau lendir laut. Gumpalan ini akan muncul dan hilang tergantung suhu, adanya hujan, angin, dan gelombang," imbuh Ali.
(hsa/iws)