Anak buah kapal (ABK) perahu motor Viadolorosa bernama Paulus Raga tewas saat menarik pukat. Peristiwa itu terjadi di perairan Kecamatan Sabu Timur, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis, (1/2/2024) sekitar pukul 09.00 Wita.
"Selama ini korban mengidap penyakit Tuberkolosis (TBC) kulit. Diduga tewas karena penyakitnya kambuh saat menarik pukat," ungkap Kapolres Sabu Raijua AKBP Paulus Natonis kepada detikBali, Kamis (1/2/2024) malam.
Paulus Natonis menjelaskan kejadian berawal saat pria asal RT 15, RW 08, Desa Ramedue, Kecamatan Hawu Mehara, Sabu Raijua itu melepas pukat pada Rabu (31/1/2024) sekitar pukul 23.00 Wita. Ia melepas pukat bersama sembilan rekannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka kemudian menarik kembali pukat yang telah dilepas sekitar pukul 00.00 Wita. Pria berusia 44 tahun itu awalnya sedang duduk di bagian depan perahu motor dan tiba-tiba terjatuh ke dalam laut.
Kedua kaki Paulus Raga saat itu masih berada di atas kapal. Sedangkan kepalanya sudah tercebur ke dalam air laut.
Melihat kejadian itu, juragan kapal Karel Tade langsung menarik paksa tubuh Paulus Raga ke atas perahu. Karel lalu memerintahkan nahkodanya Lazarus Riwu Kale agar segera membawa Paulus ke darat.
Karel Tade langsung membawa Paulus Raga ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Menia untuk mendapat pertolongan medis sekitar pukul 02.00 Wita. Namun Paulus dinyatakan telah meninggal dunia.
"Dalam hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuhnya," tutur Paulus.
Saat ini, Paulus Natonis melanjutkan, jenazah sudah dibawa ke rumahnya untuk disemayamkan. Keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi. Keluarga mengakui Paulus Raga sedang menderita TBC kulit dan asam lambung.
"Korban pernah terjatuh hingga pingsan saat berbelanja di pasar karena penyakit yang dideritanya kambuh," tandasnya.
(hsa/nor)