Status Tanggap Darurat Erupsi Gunung Lewotobi Diperpanjang hingga 7 Februari

Yurgo Purab - detikBali
Kamis, 01 Feb 2024 10:45 WIB
Petugas pos pemantau Gunung Lewotobi Laki-Laki menunjukkan seismogram digital di pos pengamatan, Desa Pululera, Wulanggitang, Flores Timur, NTT, Senin (29/1/2024). (Foto: Antara Foto/Mega Tokan)
Flores Timur -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Flores Timur kembali memperpanjang status tanggap darurat bencana alam erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Hal itu termuat dalam surat edaran dengan Nomor: BPBD.300.2.1/006.BID.KL/I/2024.

"(Status tanggap darurat diperpanjang) selama tujuh hari terhitung dari 1 Februari 2024 sampai 7 Februari 2024," kata Penjabat Bupati Flores Timur Doris Alexander Rihi dalam surat edarannya yang diterima detikBali, Kamis (1/2/2024).

Dengan perpanjangan status darurat bencana alam erupsi tersebut, segala pembiayaan dibebankan pada APBN tahun anggaran 2024. "Juga anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Flores Timur tahun 2024 atau sumber dana lain yang sah dan tidak mengikat," pungkasnya.

Untuk diketahui, ribuan warga Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih mengungsi meski status Gunung Lewotobi Laki-laki yang sebelumnya berada di level IV awas sudah turun ke level III siaga. Para pengungsi itu termasuk balita hingga warga lanjut usia (lansia).

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengungkapkan gempa-gempa vulkanik masih terjadi meskipun intensitanya sudah cenderung menurun. Ia mengimbau warga yang berada di lereng gunung agar tidak beraktivitas di radius 4 kilometer (km) dari puncak kawah erupsi Gunung Lewotobi.

"Khusus untuk arah utara hingga timur laut, 5 sampai 5 kilometer," kata Hendra, Selasa (30/1/2024).



Simak Video "Video: Mensos Pastikan Stok Bantuan Korban Erupsi Gunung Lewotobi Masih Aman"

(iws/iws)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork