Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Nusa Tenggara Barat (NTB) menepis tudingan soal pengurus dan kader tak solid mendukung paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Pilpres 2024.
"Bukan tidak harmonis, semua partai politik pasti ada kadernya memilih yang lain, itu sudah jamak. Jangankan itu, di rumah tangga saja beda pilihan biasa kan," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) PPP Ermalena saat ditemui di Kantor DPW PPP NTB pada Senin (29/1/2024).
Soal ada kader PPP yang 'membelot' mendukung paslon lain di Pilpres 2024, Ermalena mempersilakan kader yang bersangkutan untuk keluar dari PPP. Namun menurutnya, kondisi tersebut tak bisa dijadikan dalil untuk menuding PPP tak solid.
"Apapun perintah partai harus dilaksanakan oleh struktur partai. Kalau kader, bagaimana kamu mau cek satu per satu? Tapi, struktur partai berkewajiban untuk taat," pungkasnya.
"Oleh karena itu, DPP bagi struktur partai yang memang tidak bersama silakan ke tempat (dukungan) lain tapi jangan sama partai (PPP) lagi. Sederhana saja," sambung Ermalena.
Dia juga membantah ada anggapan dukungan PPP kepada Ganjar-Mahfud Md tak berdampak terhadap peningkatan elektoral partai.
"Buktinya sekarang (hasil survei) kami sudah lewat empat persen," tegas Ermalena.
Sebelumnya, isu perpecahan di internal PPP mencuat setelah kader yang mengatasnamakan diri 'Pejuang PPP' resmi mendukung Prabowo-Gibran. Dukungan tersebut ditandai dengan deklarasi yang dipimpin Wakil Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Witjaksono. Hal itu berujung pada pemecatan Witjaksono.
(hsa/gsp)