Perkembangan rencana pembentukan dana pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Fund/ITF) hingga saat ini masih menunggu Peraturan Presiden (Perpres). Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan Perpres itu sedang proses finalisasi. ITF bertujuan untuk menggelar event dan promosi di lima destinasi pariwisata superprioritas (DPSP) di Indonesia.
"Tourism Fund ini kami finalisasi sesuai arahan presiden di awal tahun ini. Per Januari ini penyiapan Perpresnya sekarang sedang difinalisasi," kata Sandi di Labuan Bajo, Selasa (23/1/2024).
Sandi berharap penyusunan Perpres itu bisa segera rampung sehingga ITF bisa berjalan. Ia akan segera berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) begitu proses finalisasi draf Perpres selesai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mudah-mudahan sebentar bisa kami rangkumkan dan langsung dikomunikasikan ke presiden," ujar Sandi.
Sebelumnya, pemerintah membentuk ITF pada awal Desember 2023. Pada tahun pertama (2024), ITF akan mengelola dana Rp 2 triliun untuk promosi pariwisata dan menggelar event internasional di lima DPSP di Indonesia, yaitu Borobudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Hal itu diungkapkan oleh Erick Thohir saat memimpin Rakornas 5 Destinasi Wisata Superprioritas (DPSP), di GMCC Golo Mori, Labuan Bajo, NTT, Rabu (6/12/2023). Erick Thohir saat itu menjabat sebagai Menko Ad Interim Kemaritiman dan Investasi (Marves).
Erick mengungkapkan pembentukan ITF merupakan amanat Presiden Jokowi. Menurutnya, pembentukan ITF berawal dari diskusi bersama Menparekraf, Kementerian BUMN, dan kementerian lain yang menginginkan agar Indonesia bisa menggelar event-event berkelas internasional.
"Tidak hanya event-event, tapi tidak memberikan pertumbuhan ekonomi yang impact full," kata Erick.
(nor/iws)