.webp)
Ignas Kleden tutup usia pada Senin (22/1/2024). Kabar meninggalnya cendikiawan sekaligus sastrawan dan sosiolog asal Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu dibenarkan oleh keluarga. Berita duka itu juga tersebar melalui grup-grup WhatsApp (WA) alumni Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero Maumere, tempat Ignas pernah berkuliah dulu.
Adik kandung Ignas Kleden, Hermien Y. Kleden, mengatakan kakaknya mengembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Dr. Suyoto, Jakarta Selatan. Menurutnya, Ignas mengidap gagal ginjal sejak dua tahun terakhir.
"Terakhir Pak Ignas dirawat selama satu pekan di RS Suyoto, Jakarta Selatan. Berpulang tadi pagi pukul 03.41 WIB," kata Hermien saat dikonfirmasi detikBali melalui pesan WhatsApp (WA), Senin siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ignas Kleden merupakan anak pertama dari 10 bersaudara. Ia meninggalkan istri, Ninuk Kleden Probonegoro beserta anak tunggalnya, Paskal Kleden. Almarhum akan disemayamkan di Rumah Duka Carolus, Lantai 8 dan dikremasi pada Rabu (24/1/2024).
Ignas Kleden lahir dan besar di Waibalun, Larantuka, Flores Timur, NTT, 19 Mei 1948. Ignas Kleden dikenal sebagai sastrawan, sosiolog, cendekiawan, dan kritikus sastra.
Ia pernah menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi/STFT Ledalero, Maumere, Flores (1972) dan meraih gelar Master of Art bidang filsafat dari Hochschule fuer Philosophie, Muenchen, Jerman (1982). Dia juga meraih gelar Doktor bidang Sosiologi dari Universitas Bielefeld, Jerman (1995).
(iws/nor)
