Juru Bicara (Jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah, sesumbar Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan berlangsung satu putaran. Hal tersebut diungkapkan setelah ia memimpin konsolidasi dan silaturahmi relawan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Nusa Tenggara Barat (NTB).
Menurut Fahri, pasangan Prabowo-Gibran akan mudah memenangkan Pilpres 2024 satu putaran. Ia menilai pasangan calon presiden-calon wakil presiden nomor urut 02 itu sebagai bentuk rekonsiliasi antara Prabowo dan Joko Widodo (Jokowi) yang pernah bersaing pada Pilpres 2019.
"Semua akan mendukung agenda 02 untuk menang sekali putaran di 14 Februari," kata Fahri di Sekretariat TKD Prabowo-Gibran NTB di Mataram, NTB, Selasa (16/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fahri kemudian meminta masyarakat untuk berbondong-bondong datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan memilih Prabowo-Gibran pada 14 Februari mendatang. Setelah pilpres tuntas sekali putaran, kata dia, pemerintah akan fokus melanjutkan pembangunan.
"Kami tuntaskan pemilu di 14 Februari, sehingga kami menutup pemilu sekali putaran," imbuh politikus Gelora tersebut.
Sindir Partai Pengusung AMIN Sudah 'Lempar Handuk'
Fahri Hamzah menyebut NasDem, partai pengusung capres-cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), sebagai partai sponsor.
Fahri mengatakan NasDem kini sudah 'lempar handuk'. Menurut hasil sebuah survei, kata Fahri, NasDem kecewa lantaran pasangan AMIN tidak mampu mendongkrak elektabilitas partai besutan Surya Paloh itu.
"Sudah kecewa ini, saya dengar sudah lempar handuk ke mana-mana ini elektoralnya lari ke tempat lain, ke kelompok yang masih marah dan mengakomodasi kemarahan," kata Fahri.
Mantan Politikus PKS itu tidak membeberkan survei yang dia kutip itu secara detail. Menurutnya, pada survei setahun lalu, alasan responden memilih NasDem adalah karena Anies maju sebagai capres. Tetapi, hasil survei yang disebut Fahri itu belakangan berubah dan NasDem tidak mendapat pengaruh ekor jas (coattail effect) dari sosok Anies.
"Jadi coattail effect-nya tidak lagi dapat NasDem. Dugaan saya ini NasDem mulai mundur," imbuhnya.
Sebut Wacana Koalisi 01 dan 03 Didasari Kemarahan
Fahri berpendapat munculnya wacana koalisi Anies-Muhaimin dan capres-cawapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud Md didasari atas kemarahan dan kekecewaan. Peluang koalisi partai pendukung AMIN dan Ganjar-Mahfud terbuka jika Pilpres 2024 berlangsung dua putaran.
"Kalau kami analisis background-nya kepingan ekstrem dari konfigurasi pemilih memang sebelah kanan 01 dan kiri 03. Ini kepingan yang bertarung paling keras dalam dua pemilu terakhir," kata Fahri di Mataram, NTB, Selasa.
Politikus Partai Gelora itu lantas menyinggung perbedaan konsep dasar berdirinya parpol pengusung Ganjar-Mahfud maupun Anies-Muhaimin. Secara ideologi, menurut Fahri, partai pengusung Ganjar-Mahfud maupun AMIN akan sulit disatukan.
"(Wacana koalisi parpol pengusung capres 01 dan 03) ini hanya karena kecewa saja. Dasar munculnya nggak kuat. Ini adalah kemarahan dan kekecewaan yang tidak layak dan tidak rasional untuk dipilih rakyat," imbuh mantan politikus PKS itu.
(nor/nor)