Tanah Longsor Dampak Proyek Bendungan di Lombok Barat, 3 KK Mengungsi

Tanah Longsor Dampak Proyek Bendungan di Lombok Barat, 3 KK Mengungsi

Ahmad Viqi - detikBali
Selasa, 09 Jan 2024 21:35 WIB
Tanah longsor di Dusun Batu Kemalik Desa Bukit Tinggi dekat pembangunan proyek Bendungan Menintig Lombok Barat, NTB. (Ahmad Viqi/detikBali).
Foto: Tanah longsor di Dusun Batu Kemalik Desa Bukit Tinggi dekat pembangunan proyek Bendungan Menintig Lombok Barat, NTB. (Ahmad Viqi/detikBali).
Lombok Barat -

Jalan desa di Dusun Batu Kemalik, Bukit Tinggi, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), putus akibat tanah longsor. Jalan beton itu ambruk imbas galian proyek Bendungan Menintig.

Kepala Dusun Batu Kemalik Ahmad Zaini mengungkapkan peristiwa longsor membuat tiga kepala keluarga (KK) mengungsi.

"Longsor itu terjadi berulang kali. Terakhir pada Jumat (5/1/2024) kemarin. Jadi longsor itu berlangsung sejak seminggu," kata Zaini saat menunjukkan lokasi longsor kepada detikBali di Dusun Batu Kemalik, Selasa siang (9/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga KK mengungsi ke rumah keluarganya karena takut terjadi longsor susulan. "Ya, mereka khawatir kalau hujan datang longsor kembali terjadi karena tanah labil," ujarnya.

Saat ini pihak desa terus melakukan komunikasi dengan rekanan proyek Bendungan Menintig untuk segera membuat tanggul agar tidak terjadi longsor susulan.

ADVERTISEMENT

Zaini mengatakan dari hasil komunikasi tersebut, rekanan telah menyanggupi pembuatan tanggul saat intensitas hujan menurun.

"Karana longsor merusak tanah warga sekitar 7 are atau 700 meter persegi. Jadi pihak bendungan sudah berkomunikasi dengan kami. Nanti akan membuat tanggul dari bronjong batu dari bawah agar longsor tidak meluas," katanya.

Dampak lain, kata Zaini, puluhan pohon aren milik 18 keluarga juga tersapu tanah. Beruntung, peristiwa tersebut tidak menelan korban jiwa maupun korban luka-luka.

"Untuk kerugian masih belum bisa ditaksir. Intinya akses warga terhambat juga mata pencahariannya. Karena jalan ini memutus akses ke Desa Mekarsari, Gegerung, Penimbunan, dan Desa Griya," pungkas Zaini.

Terpisah, Ketua Tim Pengamanan Pembangunan strategis (PPS) Bendungan Menintig dari Kejati NTB I Wayan Riana mengatakan pihaknya akan mengkaji dampak yang ditimbulkan akibat longsor tersebut.

"Kami segera cek ke BWS dan nanti kami cek ke lapangan, kami pelajari nanti apakah kegiatan proyek tersebut yang menyebabkan longsor atau tidak," ujar Asisten Intel Kejati NTB ini.

Sejauh ini, kejaksaan telah berkomunikasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

"Klaim mereka longsor itu di wilayah lahan yang sudah dibebaskan. Kalau untuk longsoran yang dampaknya terkena masyarakat sekitar segera dicek," ujar Riana.

"Saya minta segera dikomunikasikan dengan baik dan kalau ada dampak agar segera diselesaikan. Segera nanti tim PPS bersama dengan pihak terkait cek ke lapangan," tegasnya.

Pantauan detikBali, longsor tersebut sudah merembet ke dekat permukiman warga. Jarak lokasi longsor dengan tiga rumah warga sekitar 6-10 meter.




(hsa/hsa)

Hide Ads