Sebanyak 1.315 warga negara Indonesia (WNI) di Prefektur Ishikawa, Jepang, terdampak gempa magnitudo (M) 7,5. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Lalu Muhamad Iqbal menuturkan sebanyak 105 WNI kini menempati shelter yang disediakan oleh pemerintah setempat.
"Hingga saat ini tidak tidak ada WNI, termasuk warga NTB, yang menjadi korban jiwa akibat gempa di Jepang," ujar Iqbal kepada detikBali, Rabu (3/1/2024).
Iqbal menerangkan 105 WNI yang tinggal di shelter itu tersebar di tiga tempat yakni Ogi, Suzu, dan Sakai. Mereka kini tengah membutuhkan bantuan logistik.
"Jadi hanya sebagian kecil WNI (diungsikan), yang mungkin tinggal di dekat pantai," ungkap Iqbal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KBRI Tokyo, Iqbal melanjutkan, mulai mendistribusikan bantuan logistik untuk para WNI yang terdampak gempa. Meski pemerintah setempat telah mencabut peringatan tsunami, para WNI diminta siaga karena ada kemungkinan gempa susulan dalam sepekan ke depan.
Sebelumnya, gempa M 7,5 mengguncang Jepang pada awal 2024. Lindu juga memicu tsunami. Korban jiwa akibat musibah tersebut mencapai 48 orang.
(gsp/hsa)