Abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), bergerak ke barat hingga di Bandara Komodo Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, hari ini. Abu vulkanik tersebut masih bergerak di udara kawasan bandara.
Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Patricia Christin Seran mengatakan belum diketahui apakah abu vulkanik itu sampai di daratan seperti landasan pacu bandara. Perlu dilakukan tes menggunakan paper test untuk mengetahuinya.
"Ini memang sudah menutupi sampai di area bandara di Labuan Bajo, ini dari hasil pantauan satelit. Tapi itu abu vulkanik yang ada di udara. Yang di darat kami belum melakukan tes. Lita melakukan dengan paper test untuk menguji abu vulkanik di darat apakah sudah sampai atau belum," kata Maria, Selasa malam (2/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan pihaknya perlu menguji keberadaan abu vulkanik di daratan karena selain berbahaya untuk pesawat yang sedang terbang, juga berisiko terhadap pesawat yang sedang parkir di bandara. "Karena keberadaan abu vulkanik ini juga berpengaruh selain untuk pesawat yang sedang terbang juga berpengaruh terhadap pesawat yang sedang parkir di area bandara atau terminal," jelas Maria.
"Karena untuk mengetahui sampai di darat perlu dilakukan dengan paper test, yaitu kita taruh kertas, kertas khusus, jadi abunya nanti akan jatuh ke kertas itu, baru bisa diidentifikasi memang sudah sampai di darat. Keberadaan abu vulkanik ini memang membahayakan untuk penerbangan, jadi sekalipun di udara tidak sampai di darat itu memang patut untuk disampaikan karena memang dia berbahaya untuk penerbangan," lanjut dia.
Maria mengatakan paper test belum dilakukan. BMKG masih berkoordinasi dengan AirNav dan pihak Bandara Komodo untuk melakukan tes itu.
Ia mengatakan keberadaan abu vulkanik di langit Bandara Komodo telah berpengaruh terhadap jarak pandang. Dari biasanya jarak pandang 8-10 kilometer, siang tadi menjadi 5-7 kilometer.
Kecepatan Abu 18 Km/Jam
Abu vulkanik diperkirakan terus bergerak dari Flores Timur hingga ke Labuan Bajo hingga pukul 23.30 00 Wita malam ini dengan kecepatan 10 knot atau sekitar 18 kilometer per jam. Maria mengatakan prakiraan yang dilakukan BMKG Makassar itu berlaku untuk pukul 17.50-23.30 Wita.
"Daerah sebarannya dari Lewoleba sendiri sebagai lokasinya, daerah sebarannya menuju ke barat sesuai perkiraan atau pantauan dari satelit BMKG. Bahwa pergerakan dari abu vulkanik ini menuju ke barat dengan kecepatan 10 knot atau sekitar 18 km/jam. Dari jam enam sore tadi sampai jam 23.30 diperkirakan tidak mengalami perubahan. Artinya pergerakannya masih terus ke barat," terangnya.
"Sebaran abu itu dipantau oleh satelit namun juga dianalisa oleh teman-teman di Makassar itu dengan melihat angin di tiap lapisan. Ini adalah sebaran abu vulkanik yang ada di udara," tandas Maria.
Kepala Bandara Komodo Ceppy Triono mengatakan aktivitas penerbangan di Bandara Komodo tidak mengalami gangguan pada hari ini. Ia mengaku telah menerima informasi dari BMKG terkait abu vulkanik.
"Semua penerbangan sudah selesai di Bandara Komodo. Lancar semua," ungkap Ceppy.
(dpw/nor)