Ratusan pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami batu pilek saat berada di pengungsian, Senin (1/1/2024). Tak hanya itu, mereka juga memerlukan bantuan makanan.
"Sebagian besar, 200-an (orang) mengalami batuk pilek. Ada yang diare dan tekanan darah tinggi," tutur Maria Karolina Bukan, perawat di Puskesmas Boru, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin.
Saat ini, Pemerintah Kabupaten Flores Timur bersama aparat TNI dan Polres Flores Timur membuka dapur umum dan menyalurkan bantuan berupa air dan bahan makanan bagi pengungsi. Pantauan detikBali, warga mengantre untuk mendapatkan makanan. Mereka terlihat tertib di tempat pengungsian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Christina Boruk adalah salah satu pengungsi asal Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur. Ia mengaku panik saat status Gunung Lewotobi Laki-laki naik menjadi siaga pada Minggu malam (31/12/2023).
"Saya mengungsi bersama suami dan anak. Kami tidur di teras sini (penginapan CU Remaja Hokeng). Kami belum dapat makanan dari pemerintah. Kami harap pemerintah bisa perhatikan kami," tutur Christina.
Warga Desa Boru lainnya, Theresia Paji, mengungkapkan warga sempat mendengar suara bergemuruh saat Gunung Lewotobi Laki-laki meletus sejak pukul 00.00 Wita. Ia bersama warga lainnya bergegas mengungsi ke Kantor Camat Wulanggitang.
"Jadi warga dari Desa Nawakote, Dulipali, sudah dengar gemuruh. Mereka ke sini, polisi sama TNI amankan mereka di kantor camat dan sebagian di polsek," ujar Theresia. Saat ini, Pemerintah Flores Timur, Kapolres, TNI, Tagana, camat, dan sejumlah instansi lainnya membangun dapur umum bagi warga di tempat pengungsian.
Pantauan detikBali, puncak Gunung Lewotobi masih mengeluarkan asap pada Senin pagi. Debu vulkanik bertebaran dan membuat mata perih. Warga yang mengungsi tersebar ke beberapa titik, seperti Kantor Camat Wulanggitang, sekolah-sekolah, dan CU Remaja Hokeng.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan aktivitas Gunung Lewotobi sudah memasuki level siaga sejak 1 Januari 2024. Menurutnya, ada rekahan akibat erupsi baru yang teramati di tenggara-selatan Gunung Lewotobi Laki-Laki.
"Cuaca cerah hingga hujan. Angin lemah, hingga sedang ke arah Utara, Timur, Tenggara, Barat dan Barat Laut," ujar Hendra dalam keterangan resminya.
Hendra menyebut letusan teramati pada jarak 1.000-1.500 meter dari puncak. Kolom abu berwarna putih kelabu hingga hitam. Menurutnya, potensi bahaya yang terjadi adalah erupsi eksplosif dengan jarak lontaran material erupsi lebih dari 3 kilometer (km).
Hendra meminta warga untuk tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah (pemda) setempat. Ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki dan Perempuan.
Dilansir dari laman PVMBG, Gunung Lewotobi adalah gunung berapi kembar yang terletak di bagian tenggara Pulau Flores. Gunung Lewotobi terdiri dari Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan. Adapun, Gunung Lewotobi Laki-laki yang memiliki ketinggian 1584 mdpl meletus terakhir kali pada 12 Oktober 2002.
(iws/iws)