Menag Yaqut Berulang Kali Sebut Angka 2, Begini Respons Bawaslu

Mataram

Menag Yaqut Berulang Kali Sebut Angka 2, Begini Respons Bawaslu

Helmy Akbar - detikBali
Selasa, 26 Des 2023 17:36 WIB
Ketua Bawaslu NTB, Itratip saat ditemui di Mataram, Selasa (26/12/2023).
Ketua Bawaslu NTB, Itratip saat ditemui di Mataram, Selasa (26/12/2023). (Foto: Helmy Akbar/detikBali)
Mataram -

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas berulang kali menyebut angka 2 dalam acara Pengukuhan Relawan Moderasi Beragama dan Deklarasi Pemilu Damai di Lapangan Sangkareang, Mataram, NTB. Bawaslu NTB merespons ucapan Yaqut yang dinilai tendensius itu.

Ketua Bawaslu NTB Itratip mengaku tak tahu apa yang dimaksud Yaqut sehingga berulang kali menyebut angka 2.

"Kami kan tidak tahu apa yang dia (Menag Yaqut) maksud. Nanti kalau saya tanya atau teman-teman konfirmasi, itu kan pasti beda arahan," kata Itratip saat ditemui seusai acara deklarasi tersebut, Selasa (26/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain pengulangan angka 2, Gus Yaqut juga beberapa kali mengeluarkan imbauan 'berada di tengah-tengah'. Menurut Itratip, frasa itu memang merupakan definisi dari moderasi beragama sebagaimana yang tengah diterangkan Gus Yaqut. Soal munculnya penafsiran beragam terkait hal tersebut, Itratip menilai itu merupakan hak publik.

"Karena memang saya kira definisi dari kata moderasi itu kan mendekati seperti itu (di tengah-tengah). Soal berkembang penafsiran lain di kuar definisi itu, itu hak publik," jelas Itratip.

Diberitakan sebelumnya, dalam kesempatan tersebut Gus Yaqut Yaqut hampir lima kali menyinggung angka 2. Para peserta yang hadir tampak memberikan tepuk tangan saat Yaqut mengucap angka 2.

"Tadi sudah disampaikan oleh Pak Kakanwil maupun oleh Pak Sekda. Saya pendek saja saya hanya ingin menyampaikan dua hal. Saya hanya ingin menyampaikan dua hal," kata Gus Yaqut diikuti tepuk tangan oleh ribuan relawan moderasi beragama NTB yang hadir.

"Kok tepuk tangan? Saya belum ngomong, saya baru akan menyampaikan dua hal," sambung Gus Yaqut sembari tertawa ringan.

Dua hal yang dimaksud Gus Yaqut adalah penekanannya tentang tugas relawan moderasi beragama yang tidak mudah. Kedua, Gus Yaqut menyebut bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang kuat. Ia pun berulang kali menekankan kepada relawan untuk selalu berada di tengah-tengah.

"Moderasi itu tidak mudah. Harus selalu berada dalam posisi di tengah, harus selalu di tengah. Tidak boleh ikut yang kiri, tidak boleh ikut yang kanan. Harus ada di tengah-tengah itu moderasi. Paham?" kata Yaqut.

"Apalagi relawan modederasi. Pasti tidak ada bayarannya, tidak ada gajinya tetapi harus berada di tengah mengikuti arahan pimpinan. Begitu ya?" imbuhnya.

Menurut Yaqut, saat ini ada dua kutub yang saling tarik menarik di Indonesia, yakni kutub ekstrem di satu sisi dan kutub liberal di sisi yang lain.

"Kita tidak boleh terlalu ekstrem, juga tidak boleh terlalu liberal. Kita harus sekali lagi berada di tengah-tengah. Yang menjadi moderasi antara dua kutub yang berbeda secara diametral," kata Yaqut.

"Dua hal ini yang ingin saya sampaikan, tidak lebih. Hanya dua," sambungnya.




(dpw/gsp)

Hide Ads