Kampanye Virtual, Mahfud Janji Perhatikan Kesejahteraan Duafa-Guru Agama

Mataram

Kampanye Virtual, Mahfud Janji Perhatikan Kesejahteraan Duafa-Guru Agama

Helmy Akbar - detikBali
Senin, 25 Des 2023 13:33 WIB
Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md memberikan sambutan secara virtual kepada relawan Mahfud Guru Bangsa (MGB) NTB, Senin (25/12/2023).
Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md memberikan sambutan secara virtual kepada relawan Mahfud Guru Bangsa (MGB) NTB, Senin (25/12/2023). Foto: Helmy Akbar/detikBali
Mataram - Calon wakil presiden (Cawapres) Mahfud Md berjanji memperhatikan kesejahteraan duafa atau masyarakat miskin. Hal itu disampaikan oleh mantan hakim konstitusi ini saat memberikan sambutan secara virtual kepada relawan Mahfud Guru Bangsa (MGB) di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Ada 21 program unggulan, di antaranya memikirkan kaum duafa. Ini (program) supaya tidak lalai dalam menyampaikan ajaran agama," kata cawapres nomor urut tiga itu, Senin (25/12/2023). Wakil Ketua Koordinator Tim Pemenangan Nasional (TPN) Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi dan tokoh Nahdlatul Ulama KH As'ad Said Ali turut hadir di acara tersebut.

Mahfud bersama Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo juga memiliki program satu keluarga satu sarjana dan satu desa satu puskesmas. Program ini terinspirasi saat pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan tersebut berkeliling dari Sabang sampai Merauke.

Mahfud menambahkan Ganjar-Mahfud juga akan memperhatikan kesejahteraan guru agama. Menurut dia, masih ada guru agama yang memiliki gaji tak layak.

"Di Ponpes Al-Ikhlas, Gresik, gajinya (guru agama) hanya Rp 75 ribu, maka kami mulai menghitung kesejahteraan," imbuh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu.

Berdasarkan data statistik, Mahfud melanjutkan, orang miskin di Indonesia dan yang memiliki pendapatan di bawah rata-rata jumlahnya mencapai 9,3 persen atau lebih dari 20 juta orang. Namun, jika mengacu pada data Bank Dunia, orang berpendapatan rendah mencapai 80 juta orang.

Sebelumnya, Mahfud dijadwalkan untuk kampanye dua hari di NTB. Belakangan, ia tidak bisa hadir secara fisik karena dokter menyarankan dia untuk beristirahat.


(gsp/nor)

Hide Ads