Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur meminta para kepala desa (kades) di lereng gunung untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi peningkatan status Gunung Lewotobi Perempuan. Salah satunya, mengaktifkan posko pemantauan 24 jam.
"Untuk memitigasi ancaman yang ada," ujar Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Flores Timur Abdur Razak Jakra kepada detikBali, Senin (18/12/2023).
Jakra mengatakan BPBD telah berkoordinasi dengan Camat Wulanggitang dan Camat Ile Bura untuk mengkoordinasikan status gunung tersebut kepada para kepala desa di wilayah masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terhadap peningkatan asap dan debu vulkanik ini, Abdul melanjutkan, BPBD telah mengarahkan warga masyarakat yang beraktivitas di luar rumah agar memakai masker. Ini untuk menghindari ancaman terhadap gangguan pernapasan seperti ISPA dan lain-lain.
"Kepada kedua camat telah kami minta untuk terus berkoordinasi dengan petugas pengamatan gunung api Lewotobi untuk terus meng-update informasi yang ada dan dilaporkan ke Pemkab Flores Timur melalui BPBD kabupaten untuk pengambilan langkah-langkah selanjutnya," beber Jakra.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Lewotobi Perempuan mengalami peningkatan aktivitas status dari level 1 (normal) ke level II (waspada). Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Geologi, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan dalam suratnya dengan Nomor: 814.Lap/GL03/BGV/2023.
(hsa/iws)